Oleh karena itu seyogianya kita mewariskan mata air bukan air mata.
بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Baca juga: Contoh Khutbah Jumat Bulan Safar 2023: Empat Amal Ibadah Berhadiah Surga
Khutbah Kedua
Sidang jumat yang dirahmati Allah SWT…
Sebagai seorang muslim, selayaknya kita juga meneladani akhlak Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang dikeluarkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrad, Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ
Artinya: Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlaq.
Bagaimanakah aklaq Rasulullah itu? ‘Aisyah menjelaskan:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Bacaan latin: Wa innaka la'alā khuluqin 'aẓīm
Artinya: "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur."(QS: AL-Qalam|4)
“Akhlaq Rasulullah SAW adalah (sebagaimana yang ada dalam) Al-Quran”
Akhirnya, semoga dengan momentum bulan Rabiul Awwal yang merupakan bulan maulid atau kelahiran Nabi Muhammad SAW ini, kita dapat memacu diri kita sendiri dan juga keluarga kita untuk meneladani Rasulullah SAW.
Doa penutup Khutbah
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)