Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan istilah burnout marak terdengar.

Burnout adalah kondisi stres kronis di mana seseorang merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional gara-gara pekerjaannya.

Menurut Psikolog Klinis Olphi Disya Arinda M.PSI, burnout adalah ketika kita tidak berfungsi dengan baik disebabkan karena stres.

"Stres itu bagus sebenarnya. Membawa kita kepada kondisi kita termotivasi untuk mengerjakan. Sedangkan burnout ketika stres sudah tidak lagi membawa hal yang positif," ungkapnya

Jadi burnout justru membuat tidak produktif dan tidak termotivasi.

Baca juga: Waspadai Tren Burnout yang Berisiko Buruk Pada Kesehatan karena Penggunaan Gadget Berlebihan

Kehilangan makna akan pekerjaan dan salah satunya mendorong menjadi autopilot.

"Kita ngerjain itu fisiknya ada di situ, tapi pikirannya tidak," kata Disya.

Setidaknya ada empat tanda burnout yang dialami seseorang.

Pertama, terlihat dari fisik. Mereka yang mengalami burnout keliatan lelah dan lemas.

Selain itu tampak selalu pusing dan bikin gerd kambuh, misalnya.

Kedua secara kognitif atau pikiran. Orang yang mengalami burnout jadi susah fokus. Atau pikirannya bisa selalu cemas.

Ketiga tanda secara emosional yaitu mudah marah, drop dan, bersedih.

Keempat, tanda lain bisa dilihat secara penampilan.

"Nah terakhir penampilan maksudnya kita kelihatan banget tidak terurus. Kaya asal saja kalau tampil. Dan ini biasanya akan berdampak ke relasi sosial di pekerjaan," pungkasnya.