Untuk itu penting bagi orang tua memperhatikan label dengan cermat agar reaksi alergi tidak muncul pada anak.
Bayi dengan alergi susu sapi formula biasa sebaiknya diberi susu sapi dengan formula hipoalergenik (hidrolisat), yakni susu sapi yang kandungan proteinnya telah dihidrolisis sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah diolah oleh pencernaan bayi.
Atau bisa memilih susu soya, susu yang berasal dari sari kedelai ini umumnya bagi bayi yang memiliki alergi terhadap protein susu sapi tetapi tidak alergi terhadap protein soya.
Susu formula rendah laktosa juga bisa menjadi pilihan. Ini merupakan susu sapi yang bebas dari kandungan laktosa (low lactose atau free lactose).
Susu formula jenis ini akan menambahkan kandungan gula jagung, cocok untuk bayi yang tidak mampu mencerna laktosa (intoleransi laktosa) karena gula darahnya tidak memiliki enzim untuk mengolah laktosa.
3. Konsultasikan dengan Dokter atau Ahli Gizi
Berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum menjatuhkan pilihan terhadap susu bayi bisa dilakukan.
Terlebih jika buah hati memiliki riwayat alergi.
Para dokter bisa memberikan saran yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan anak.
Ahli dapat memberikan rekomendasi susu formula yang sesuai dengan kebutuhan spesifik.
4. Utamakan Kandungan DHA dan Probiotik
Pilihlah susu bayi yang mengandung DHA dan Probiotik.
DHA atau asam lemak omega-3 penting untuk perkembangan otak dan penglihatan sehat pada anak.
Sementara probiotik dapat membantu meningkatkan kesehatan saluran pencernaan anak.