Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga cabai terus melejit. Kondisi ini membuat emak-emak menjerit. Cabai kini tembus pada harga Rp. 120.000/kg hingga Rp. 150.000/kg.
Sementara menu makanan di Indonesia tidak bisa dipisahkan dengan pedasnya cabai.
Bahkan saat ini agar menjadi tren, menu makanan sengaja dibuat luar biasa pedas. Seperti mie setan atau ceker ayam pedes level 10.
Mengutip dari laman Kementerian Pertanian, cabai mengandung zat bermanfaat yang disebut capsaisin untuk mengendalikan penyakit kanker.
Selain itu cabai juga mengandung vitamin C yang cukup tinggi.
Sayangnya, cabai merupakan salah satu produk hortikultura yang rentan rusak sehingga tidak tahan lama disimpan dalam bentuk segar.
Karena itu, ada baiknya cabai diolah untuk memberi nilai tambah dan memperpanjang masa simpan.
Olahan cabai bisa menjadi alternatif pengganti cabai segar ketika harga cabai naik terus.
Berikut 5 alternatif olahan cabai bisa jadi pilihan yang dirangkum dari beragam sumber:
1. Cabai Kering
Cabai kering, merupakan olahan cabai merah segar yang telah mengalami proses pengeringan sehingga terjadi proses pengeluaran atau penghilangan sebagian dari bahan tersebut dengan menggunakan energi panas.
Cabai merah yang digunakan dalam pembuatan cabai kering ini bisa berupa cabai merah besar ataupun cabai merah keriting.
Untuk menghasilkan cabai kering yang baik dengan kadar air 5-8 persen, cabai merah dibelah.
Dengan pembelahan, cabai memerlukan waktu pengeringan yang lebih singkat/pendek.
Cabai kering sendiri memiliki harga yang relatif murah.
Cabai kering dijual Rp 13.000/ons.
2. Cabai Bubuk
Cabai bubuk atau bisa juga disebut tepung cabai, merupakan olahan lanjut dari cabai merah kering.
Cabai kering diproses penggilingan atau penepungan untuk memperoleh bentuk seperti bubuk.
Penggilingan dilakukan dengan menggunakan alat penggiling sederhana, sesuai tingkat kehalusan yang diinginkan.
Bubuk cabai banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri macaroni, bihun, industri mie instan dan ikan kaleng, kecap, kerupuk, emping, bumbu masak, pati, dan industri
pelumatan buah-buahan serta sayuran.
Cabai bubuk juga dapat dimanfaatkan sebagai bumbu makanan seperti nasi goreng, mie rebus, gulai dan bumbu masak (seasoning) untuk aneka kudapan.
3. Pasta cabai
Pasta cabai merupakan olahan cabai yang berbentuk bubur yang diawetkan.
Pasta cabai umumnya digunakan sebagai bahan dasar untuk campuran bumbu masakan, biasanya cabai yang digunakan adalah cabai besar. Pasta cabai sering digunakan sebagai bumbu inti untuk segala jenis masakan seperti rendang, gulai, sambal goreng, bumbu bali, rica-rica dan aneka masakan lainnya.
Dengan pengolahan dan pengemasan yang baik, cabai pasta dapat disimpan selama kurang lebih 6 bulan.
4. Sambal Cabai
Sambal cabai sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.
Olahan ini berbentuk sambal dengan bahan tambahan seperti bawang merah, bawang putih, gula dan garam. Bermacam-macam jenis sambal seperti sambal terasi, sambal cabai hijau, sambal tomat, sambal bangkok, dan lain-lain.
Pengolahan sambal cabai sama seperti saos cabai.Tetapi, pada sambal biji cabai tidak dibuang dan gula seperti gula merah atau gula pasir. Salah satu sambal cabai adalah Sasa Sambal Looney Tunes sebagai solusi untuk tetap merasakan sensasi pedas tiada dua.
Kreasi produk ini bisa didapatkan di toko kelontong, minimarket, supermarket, dan e-commerce favorit.
5. Saus Cabai
Saos cabai dibuat dari cabai yang matang diolah dengan penambahan bumbu-bumbu tertentu seperti bawang putih.
Cabai yang digunakan dalam pembuatan saos adalah cabai yang segar dan sebagian besar kulitnya berwarna merah terang.
Sama seperti sambal cabai, olahan ini mudah didapat dan dijual diberagam tempat.