Saat itu, Nabi Ibrahim bertanya pada malaikat Jibril, 'Siapa yang bersamamu wahai Jibril?' Ia menjawab, 'Muhammad'.
Ibrahim pun mengatakan pada Muhammad, 'Perintahkanlah pada umatmu untuk membiasakan memperbanyak (bacaan dzikir) yang nantinya akan menjadi tanaman surga, tanahnya begitu subur, juga lahannya begitu luas'.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, 'Apa itu ghirosul jannah (tanaman surga)?' Ia menjawab, Laa hawla wa laa quwwata illa billah (tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah)." (HR. Ahmad, 5: 418)
Hadis ini secara sanad dhaif, namun Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa isi hadis itu shahih karena punya berbagai macam penguat.
Meski begitu, mayoritas ulama tidak mewajibkan agar dzikir itu dibaca pada malam Isra Miraj.
Dzikir itu bisa dibaca kapan saja dan dalam keadaan apa pun.
(Tribunnews.com/Latifah)(Tribun-Timur.com/Desi Triana Aswan)