Dua faktor yang perlu dipahami dalam berinvestasi adalah inflasi dan waktu.
Dengan berinvestasi, kita dapat menghasilkan keuntungan yang melebihi tingkat inflasi, sehingga memungkinkan uang kita untuk tetap bernilai seiring berjalannya waktu.
Tapi sebelum berinvestasi, jangan lupa untuk miliki tiga hal ini: tabungan dana darurat (idealnya sebesar 6-12 kali biaya hidupmu per bulan), memiliki proteksi atau asuransi, dan kenali terlebih dahulu jenis-jenis investasi seperti saham, obligasi, dan reksadana.
4. Kelola uang lewat reksadana
Biasanya bagi investor pemula, instrumen reksa dana menjadi salah satu pilihan karena dana investasi dikelola oleh profesional, yakni manajer investasi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan ketika memulai investasi dalam reksadana.
Pertama, tentukan tujuan investasi, apakah kamu ingin mencapai pertumbuhan modal yang signifikan dalam jangka panjang, mencari pendapatan tetap secara teratur, atau mencari keseimbangan antara kedua hal tersebut.
Kedua, pilih manajer investasi yang tepercaya, teliti rekam jejak dan pengalaman manajer tersebut dalam mengelola portofolio investasi.
Terakhir, sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam reksadana tertentu, penting untuk memperhatikan beberapa kriteria kinerja, seperti AUM (Assets Under Management), Sharpe Ratio yang menunjukkan besaran return reksadana dibandingkan risikonya, Expense Ratio yang mengukur efektivitas pengelolaan reksadana, dan kinerja masa lalu (return).
Pahami juga berbagai jenis reksadana yang sesuai dengan profil risiko dan aspirasi keuanganmu.
5. Lunasi Utang
Mengalokasikan THR untuk melunasi utang yang perlu diselesaikan adalah cara yang tepat.
Kita mempunyai dana yang lebih agar utang dapat terselesaikan.
(Tribunnews.com/Diah)