News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Teks Khutbah Jumat Syawal 2024: Cara Menjaga Iman dan Takwa setelah Ramadhan

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Teks khutbah Jumat Syawal 2024 - Contoh teks khutbah Jumat bulan Syawal dengan tema cara menjaga iman dan takwa setelah Ramadhan, cara menyatukan keimanan dan ketakwaan bagi umat.

TRIBUNNEWS.COM - Contoh teks khutbah Jumat bulan Syawal dengan tema cara menjaga iman dan takwa setelah Ramadhan.

Naskah khutbah Jumat dalam artikel ini berkaitan dengan kewajiban bertakwa kepada Allah SWT.

Dalam khutbah Jumat singkat ini akan diterangkan bagaimana umat Islam dapat meningkatkan nilai-nilai takwa meskipun bulan Ramadhan telah lewat.

Khotib dapat menyampaikan tentang cara menyatukan keimanan dan ketakwaan bagi seorang muslim.

Adapun contoh teks khutbah Jumat Syawal 2024 ini dapat dibacakan ketika khutbah salat Jumat pada hari ini, Jumat, 19 April 2024.

Simak contoh khutbah jumat berikut ini, melansir dari laman Pondok Pesantren Tebuireng.

Khutbah Jumat: Menjaga Iman dan Takwa

الحمد لله الخالقِ المعبودِ الرازقِ المعبودِ المحيدِ للخقوقِ والمحدودِ . احمده على نِعَمِهِ التي لا يَسْتَوْعِبُهَا الأَعْدَادُ ولا يَنْهَضُ بالشكر العباد. اشهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المبعوث إلى جميع المخلوق .

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وعلى أله وصحبه . صلاةً لاغايةَ لإمْدَاد ولامنتهى, أما بعده فيا أيها الناس إتقوى الله حق تقاته وذروا الفواحش ما ظهر وما بطن.

Maasiral Muslimin Rahimakumullah

Menjadi kewajiban kita masing-masing bertakwa kepada Allah SWT. dan senantiasa meningkatkan nilai-nilai ketakwaan itu semampu kita.

Bahkan kita harus berjuang agar semua amal perbuatan bisa terkontrol oleh nilai ketakwaan yang ada dalam diri kita. Dan tidak menyimpang dari nilai-nilai agama dan tuntunan syariat.

Kita juga wajib berharap kepada Allah, memohon dan berdoa kepada-Nya agar perjalanan hidup kita ini selalu mendapatkan rahmat dan ridlo-Nya sehingga dapat tercapai tujuan hidup tentram, selamat di dunia dan di akhirat.

Tentu hal tersebut harus disertai dengan amal yang salih. Amal yang sesuai dengan ilmunya.

Sebab, harapan-harapan kita, sebesar apapun apabila tidak disertai dengan amal maka itulah sebuah angan-angan belaka dan tidak membekaskan suatu hasil apapun.

Sedangkan yang dituntut dari orang yang arif bi Allah adalah dapat menjadi benar dalam menghambakan dirinya kepada Allah dan dapat mendirikan segala hak-hak ketuhanan.

Al Atha’ dalam kitab al-Hikam menerangkan,

مَتَى رَزَقَكَ الطَّاعَةَ وَالْغِنَى بِهِ عَنْهَا، فَاعْلَمْ أَنَّهُ قَدْ أَسْبَغَ عَلَيْكَ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً

Apabila Allah telah merizekikan kepadamu ketaatan di dalam melaksanakan segala perintah-Nya dan merasa kaya dengannya. Yakni sudah merasa cukup, dengan ketakwaan itu dan tidak memerlukan apa-apa selainnya.
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah telah mengaruniakan nikmat-Nya secara dhohir dan batin.

Maasiral Muslimin Rahimakumullah

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini