Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penggunaan butter untuk masakan maupun kue kini jadi hal biasa di kalangan ibu-ibu di Indonesia.
Butter dianggap bisa memenuhi kebutuhan lemak untuk anak-anak hingga dewasa.
Namun sayangnya, harga butter di pasaran tidaklah murah, apalagi butter yang diimpor.
Baca juga: Resep Chicken with Milk and Butter, Inspirasi Menu Spesial Tahun Baru
Karenanya, para ibu sering mensiasatinya dengan mengganti butter dengan margarin.
Padahal keduanya merupakan produk yang berbeda.
Butter berasal dari lemak susu sementara margarin berasal dari minyak nabati.
Butter biasanya memiliki aroma khas dengan rasa gurih dan creamya dan kerap digunakan untuk olesan roti, olahan pasta, kue, roti, sup, pastri hingga saus.
Selain butter, ibu bisa menggunakan alternatif lain yakni butter blend yang memiliki kandungan perpaduan susu sapi dan minyak nabati.
Chef Clara Adelina menjelaskan perbedaan ketiganya.
Butter memiliki harga yang lebih mahal, titik lelehnya lebih rendah karena itu tidak bisa disimpan disuhu ruang.
"Karena dikalau disuhu ruang cepat leleh," kata dia dalam peluncuran Butter Blend Mother Choice di Lippo Mal Puri, Sabtu (4/5/2024).
Sementara margarin bisa disimpan di suhu ruang karena memiliki titik leleh lebih tinggi dibanding butter. Selain itu secara fisik margarin memiliki tampilan yang lebih padat.
"Butter blend itu titik leleh-nya lebih rendah, di 37-39 derajat celcius dan fisikny menyerupai butter," kata dia.