3. Makanan Kalengan
Makanan kucing kalengan mengandung bahan yang mirip dengan makanan kering: protein, karbohidrat, dan nutrisi penting.
Bahan-bahan ini biasanya dicampur dengan air, dimasak, dikemas, dan disterilkan demi keamanan.
Makanan kaleng memiliki kadar air yang tinggi dan dapat membantu kucing tetap terhidrasi.
Muncul dalam beberapa tekstur, termasuk chunky, cincang, dan halus.
Makanan kaleng memiliki aroma dan rasa yang lebih menarik bagi sebagian kucing, sementara kucing lainnya mungkin tidak menyukai tekstur lembutnya.
Seperti halnya makanan kering, produk kalengan tersedia dalam berbagai merek dan rasa.
Kibble ini kurang padat kalori dibandingkan kibble kering dan secara keseluruhan lebih mahal.
4. Makanan Semi Lembab
Makanan kucing semi-lembab adalah perpaduan antara makanan kibble kering dan makanan kaleng.
Ini mengandung lebih banyak air tetapi tidak sebanyak makanan kaleng.
Jenis pola makan ini juga cenderung mengandung banyak bahan tambahan yang tidak sehat, termasuk perasa buatan, pewarna, gula, dan garam.
Makanan ini kurang hemat biaya dibandingkan makanan kering karena kandungan airnya yang lebih tinggi membuat makanan tersebut kurang padat kalori.
Makanan semi-lembab biasanya tersedia secara luas dan nyaman, tetapi bukan termasuk jenis makanan kucing terbaik karena mengandung semua bahan tambahan.
5. Makanan Buatan Rumah
Karena kekhawatiran terhadap isi makanan kucing, penarikan kembali, dan kualitas bahan, beberapa pemilik kucing mungkin menganggap ide membuat makanan buatan sendiri untuk hewan peliharaannya menarik.
Namun, apa pun kekhawatiran Anda tentang makanan komersial, makanan kucing buatan sendiri harus memenuhi standar nutrisi dasar.
Makanan rumahan bisa dibuat dengan tuna berkualitas sushi dan sayuran organik, namun bukan berarti makanan tersebut sehat untuk kucing Anda jika nutrisinya tidak seimbang.
Agar dapat dilakukan dengan benar, makanan buatan sendiri harus diformulasikan dengan bantuan dokter hewan atau ahli gizi hewan.
Tips Memilih Makanan Kucing
Makanan kucing yang disiapkan secara komersial telah dikembangkan untuk memberikan kucing Anda keseimbangan nutrisi dan kalori yang tepat.
Membaca label nutrisi pada kemasan makanan adalah cara terbaik untuk membandingkan makanan kucing.
Produsen makanan hewan diharuskan untuk memberikan informasi nutrisi tertentu pada kemasannya.
Kebutuhan nutrisi kucing berubah melalui berbagai tahap kehidupan.
Tahapan ini meliputi masa kanak-kanak, dewasa, kehamilan, dan menyusui.
Klaim nutrisi pada label makanan kucing harus menyatakan tahapan siklus hidup kucing dimana makanan tersebut lengkap dan seimbang.
Beberapa makanan kucing diformulasikan untuk semua tahap kehidupan, sehingga dapat menyederhanakan proses pemilihan bagi pemilik yang memiliki banyak kucing dengan usia berbeda.
Dalam memilih makanan kucing, penting juga untuk membaca daftar bahannya.
Seperti halnya makanan manusia, item-item tersebut diurutkan berdasarkan penurunan berat badan yang proporsional.
Carilah makanan yang mengandung daging, produk sampingan daging, atau makanan laut di antara beberapa bahan pertama, karena ini menunjukkan bahwa makanan tersebut mungkin mengandung cukup bahan hewani untuk memasok asam amino esensial dan asam lemak.
Setelah Anda menentukan bahwa suatu makanan sudah lengkap dan seimbang, pemilihan jenis makanan mungkin bergantung pada apa yang disukai kucing Anda.
Ada kucing yang menyukai makanan kaleng, ada yang menyukai makanan kering, dan ada pula yang menyukai kombinasi keduanya.
Pilihlah yang paling cocok untuk kucing Anda.
(Tribunnews.com/Nuryanti)