Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seiring dengan berkembangnya teknologi, pekerjaan hybrid untuk perusahaan luar negeri sangat populer di kalangan generasi Z (Gen Z).
Pekerjaan hybrid menawarkan fleksibilitas yang tinggi karena tidak harus selalu datang ke kantor setiap hari.
Karyawan yang bekerja secara hybrid dapat memilih untuk bekerja beberapa hari di kantor dan beberapa hari dari lokasi lain, seperti rumah, cafe, dan lain sebagainya.
Peluang kerja yang minim di Indonesia juga menjadi salah satu faktor para pemuda Indonesia lebih fokus mencari pekerjaan hybrid untuk perusahaan internasional tanpa harus pindah keluar negeri.
Selain itu, bayaran yang fantastis menjadi daya tarik utama bagi banyak orang yang ingin meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Banyak pekerja di Indonesia kesulitan menemukan peluang kerja yang sesuai dengan keahlian mereka.
Hal ini adalah tantangan yang sering dihadapi oleh para pemuda pencari kerja di Indonesia.
Melihat masalah tersebut, Intalenta menjembatani antara calon pekerja dari Indonesia dengan perusahaan di luar negeri, khususnya perusahaan teknologi di Eropa.
"Kami tempat untuk mengembangkan dan mempertahankan kualitas diri. Setiap talenta dari Intalenta selalu kami tempa untuk menjadi versi terbaik dari dirinya agar dapat berdaya saing untuk menghadapi lingkup international,” ujar Managing Director Intalenta, Adi Darmadi, melalui keterangan tertulis, Minggu (9/6/2024).
Para talenta yang sudah menjadi karyawan akan mendapatkan banyak keunggulan menarik, seperti fasilitas berolahraga di gym ternama dan BPJS.
Selain BPJS, Intalenta juga memberikan fasilitas asuransi kesehatan swasta ternama dan kesempatan untuk melakukan visit ke headquarter di Eropa bagi karyawan dengan performa terbaik.
Adi mengatakan pihaknya menyiapkan berbagai strategi yang dapat menjaga motivasi para pekerja, seperti ada program outing, one on one, sharing session dan lain sebagainya.
"Pembuka jalan bagi para talenta muda Indonesia yang ingin memperluas karirnya di ranah internasional, khususnya di Eropa, tanpa harus tinggal permanen di luar negeri,” pungkas Adi.
Para pemuda Indonesia juga membentuk sistem dalam memenuhi kebutuhan manajemen talenta.