News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Contoh Teks Khutbah Jumat, 5 Juli 2024: Menjaga Nilai Kemabruran Haji dalam Kehidupan Keluarga

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut inilah contoh teks khutbah Jumat yang berjudul Menjaga Nilai Kemabruran Haji dalam Kehidupan Keluarga.

"Tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga." (H.R. an-Nasa’i)

Syekh Muhyiddin Syarf an-Nawawi pernah menjelaskan bahwa hakikat haji mabrur adalah haji bersih dari dosa-dosa, karena setelah menjalankan ketaatan-ketaatan kepada Allah Swt. sebagaimana ucapan beliau:

"Yang paling benar dan terkenal bahwasanya haji mabrur itu haji bersih dari dosa yang diambil dari kata al-birr (kebaikan) yaitu ketaatan”.

Beberapa ulama lain juga menjelaskan makna haji mabrur. Imam Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitabnya Syarhus Suyuthi lis-Sunan an-Nasa’i menjelaskan.

"Dan dikatakan: ‘Haji mabrur ialah haji yang diterima dan akan diberi balasan dengan kebaikan yaitu berupa pahala. Sedangkan termasuk tanda-tanda hajinya seseorang diterima ialah ia kembali lebih baik dari keadaan sebelumnya dan tidak kembali mengulangi kemaksiatan. Ada juga dijelaskan oleh ulama bahwa haji mabrur yaitu haji yang tidak terdapat suatu riya` di dalamnya. Menurut ulama lain, haji mabrur itu haji yang tidak diiringi atau dicampuri dengan suatu ke kemaksiatan."

Jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah,

Bagi yang sudah berhaji, baik lama maupun baru pulang dari Mekah dan Madinah hendaknya menjaga, melestarikan serta mengimplementasikan nila-nilai kemambruran haji kepada masyarakat luas, lebih-lebih dalam ranah keluarga, sehingga para haji ini memberikan kemanfaatan tidak hanya terhadap dirinya sendiri, akan tetapi juga kepada semua orang. Karena ibadah haji itu ibarat seorang petani yang baru menanam benih padi, setelah menanam padi tersebut selanjutnya ia harus memelihara dengan berbagai daya dan upaya, sehingga akan menghasilkan padi yang berkualitas.

Lantas nilai-nilai apa saja yang harus diamalkan oleh para haji mabrur dalam keluarga dan masyarakat? Rasulullah Saw. bersabada:

"Para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?’ Rasulullah menjawab, ‘Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian."

"Rasulullah Saw. ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah kemudian berkata, ‘Memberikan makanan dan santun dalam berkata."

Dari kedua hadits tersebut, dapat diambil pelajaran penting bahwa para haji hendaknya mengamalkan tiga nilai penting dalam kehidupan keluarga maupun dalam ranah masyarakat:

Pertama, memberikan makan, artinya menjaga kesehatan keluarga dengan memberikan asupan makanan yang cukup sehingga setiap anggota keluarga akan sehat secara jasmani terhindar dari penyakit-penyakit, begitu juga memperhatikan dan memberikan bantuan berupa makanan kepada para tetangga yang membutuhkan pertolongan dan bantuan.

Kedua, menebarkan kedamaiaan, artinya para haji ini hendaknya selalu menciptakan kedamaian dalam keluarga tidak melakukan kedzhaliman, kemungkaran dan maksiat karena seorang yang telah haji menjadi figur yang baik atau uswatun hasanah dalam menciptakan dan menebarkan kedamian dalam keluarganya maupun dalam masyarakat.

Ketiga, santun dalam berkata, artinya para haji hendaknya menjaga tutur kata yang baik dalam keluarga, tidak mencela, menghina kepada yang lainnya begitu juga tidak memproduksi berita hoaks, yang menjadi sumber bencana dan malapetaka bagi keluarga dan bahkan juga masyarakat.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini