Kekayaan budaya Aceh yang memikat dan anggun terlihat dari koleksi busana mereka.
Amanah juga membawa sejumlah perancang terpilih, yakni Amira Vanisa, Cut Junischa, Muchlisin, Nabila Fatin Jannata, Najwa Anjani, Tasya Aureliya, Asmayanti, Azzahra Fadhilah, Khairatul Masyhurah, Yayang Revia, Zikra Ulfa dan Khairul Fajri Yahya, yang sudah mendapatkan pelatihan langsung dari para desainer nasional Indonesian Fashion Chamber.
Perancang itu menampilkan perjalanan waktu melalui karya-karyanya yang dijelaskan melalui tiga kata: Military, Trade, dan Culture.
Baca juga: Sandiaga Uno Temui Puluhan Investor Asing, Bahas Investasi KEK Sanur
Ketiga elemen itu dipadukan menjadi koleksi yang menarik.
Setiap potongan dalam koleksinya dirancang secara detail untuk memancarkan keindahan dan kemegahan era kesultanan.
Karya-karyanya dibuat menggunakan bahan wastra Aceh seperti bordir, tenun, dan batik.
Perpaduan bahan tersebut menghasilkan koleksi gabungan sentuhan tradisional dengan gaya kontemporer yang elegan.
Beberapa elemen seperti bordir emas, sulaman tangan hingga hiasan manik-manik ditonjolkan dalam desain-desainnya untuk mencerminkan kemewahan dan kekayaan budaya khas Aceh.
Adapun, palet warna pada koleksinya kali ini terdiri dari emas, merah marun, hijau zamrud, biru safir dan hitam. Warna-warna tersebut mencerminkan kemegahan istana dan kekayaan alam di Aceh.
Dengan siluet yang anggun dan potongan yang cerdas, perancang ingin memastikan setiap pakaian buatannya tidak hanya indah. Karya-karyanya juga dirancang agar terasa lebih nyaman dan fungsional.
Pada gelaran Muffest 2024, karya-karya busana “The Reign of Sultan: The Great Story of Aceh” akan mengikut sertakan empat model pilihan yang telah mengikuti ajang pemilihan model terbaik Aceh “ Amanah Youth Top Models”.
Keempat model itu adalah Ibnu Nusyi, Syafira Mustaqilla, Deo Saad, dan Syarifah Raihan.