News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Panaskan Mesin Partai di NTB, Hasto Sebut Banyak yang Berkepentingan Menjegal PDIP di Pemilu 2024

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghadiri Rakorda PDIP NTB di Kota Mataram, Kamis (15/9/2022) malam. Pada kesempatan tersebut Hasto Kristiyanto mengatakan banyak pihak yang memfitnah PDI Perjuangan dengan berbagai isu yang menyesatkan untuk Menjegal PDIP di Pemilu 2024.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan banyak pihak yang memfitnah PDI Perjuangan dengan berbagai isu yang menyesatkan.

Tujuannya jelas agar elektoral partai turun, tetapi percayalah bahwa politik itu menebar kebaikan dan bergerak ke bawah, perjuangkan aspirasi rakyat.

Selama kader dan anggota partai berada bersama rakyat, sederas apapun fitnah, dan partai terus membangun energi positif, maka kita akan eksis.

Hal itu disampaikan Hasto saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) PDIP NTB di Kantor DPD PDIP NTB, Kota Mataram, Kamis (15/9/2022) malam.

Hadir dalam Rakerda ini, Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat dan Sekretaris Umum DPP Bamusi sekaligus anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah beserta seluruh pengurus DPC PDIP se-NTB.

Politisi asal Yogyakarta itu memerintahkan para kader untuk terus membangun keyakinan bahwa politik itu membangun kemajuan bangsa dan negara.

Doktor Ilmu Pertahanan dari Universitas Pertahanan RI itu juga menyampaikan pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri agar kader terus menemui rakyat di bawah.

Hasto menilai hal itu sebagai langkah konkrit untuk mendapatkan hati rakyat.

"Kata Ibu Mega, kita jangan pernah puas. Saya enggak pernah lihat elektoral kita berapa, yang penting strategi kita bagaimana," jelasnya.

Baca juga: VIDEO Momen Legislator PDIP Effendi Simbolon Minta Maaf atas Ucapan TNI seperti Gerombolan

Hasto juga mengingatkan kepada para kader untuk melek teknologi dalam menyampaikan capaian-capaian pemerintah dan PDIP.

Dia menyampaikan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sampai saat ini terus menggalakkan pembangunan infrastruktur.

Jokowi membangun banyak jalan, pelabuhan, bandara, waduk, dan lainnya dengan harapan bisa membawa nilai tambah kepada Indonesia.

Namun, Hasto menyampaikan Covid-19 melanda dunia kemudian disusul dengan perang Rusia-Ukraina.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghadiri Rakorda PDIP NTB di Kota Mataram, Kamis (15/9/2022) malam. (Ist)

Menurut Hasto, fenomena itu membawa dampak berkali-kali sehingga membawa dunia, termasuk Indonesia, mengalami tekanan ekonomi seperti inflasi.

Krisis pangan dan energi yang dirasakan saat ini merupakan turunan dari beberapa kejadian global itu.

"Nah, kader-kader PDI Perjuangan harus bisa memberikan penjelasan mengapa Pak Jokowi mengambil kebijakan kenaikan BBM, karena subsidi kita naik tiga kali lipat. Memilih subsidi negara mengalami kesulitan. Semua adalah pil pahit," urainya.

Baca juga: Effendi Simbolon Dilaporkan ke MKD, Ketua Fraksi PDIP Sebut Hak Bicara Anggota DPR Dilindungi

Menurut Hasto, kebijakan Presiden Jokowi tidak mungkin ingin menyengsarakan rakyat.

Hasto mencontohkan bagaimana Presiden Jokowi berhasil mengambil alih Blok Rokan di Riau dan Blok Mahakam di Kalimantan Timur serta membangun kilang-kilang minyak.

"Pak Jokowi turun ke bawah tahu betul masalah rakyat, tidak ada presiden yang punya kegiatan blusukan seperti Pak Jokowi. Jadi, itu dijelaskan bahwa sulit pilihannya, tetapi sebagai pendukung utama kita harus bela rasa dengan persoalan rakyat dan ikut membangun harapan dengan bekerja keras turun ke bawah," jelas dia.

Hasto menerangkan PDIP membela Presiden Jokowi karena itulah bagian dari tanggung jawab sebagai pengusungnya, termasuk isu kebijakan kenaikan BBM ini. Namun, sayangnya, ketika bicara anggaran dan pembangunan, banyak pihak yang berebut.

"PDIP memberikan dukungan kepada Pak Jokowi untuk menciptakan legacy, membuat prestasi bagi rakyat. Kemajuan di NTB misanya, sangat terasa, dan jauh dibandingkan presiden sebelumnya, meskipun saat Pilpres, Pak Jokowi tidak mendapat dukungan mayoritas di sini. Namun PDI Perjuangan dan Pak Jokowi menempatkan komitmen untuk membangun di seluruh wilayah Indonesia, tanpa kecuali. Itu harus dipahami," jelas dia.

Sementara itu, Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat meminta jajaran partainya di NTB untuk merebut kemenangan kembali di Pulau Seribu Masjid itu.

Anggota DPR RI itu menyampaikan kader PDIP harus kembali berjaya ketika masa awal 2000-an lalu.

"Terus turun ke bawah seperti arahan Pak Sekjen. Kita harus menang tiga kali dan target DPR pusat kita dua kursi," jelas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini