TRIBUNNEWS.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, membeberkan awal mula Pramono Anung diminta maju kontestasi Pilkada Jakarta 2024.
Ahok menyebut, dirinya adalah orang pertama yang mengusulkan nama Pramono Anung ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Megawati yang sebelumnya tengah berdiskusi dengan Ahok pun menyetujuinya dan langsung menghubungi Pramono Anung.
Kata Ahok, Pramono Anung sempat menolak tawaran tersebut.
Bahkan, Pramono Anung hampir menangis saat ditugaskan untuk maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024.
Hal itu disampaikan Ahok saat deklarasi dukungan Ahokers terhadap pasangan nomor urut 3 di Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung-Rano Karno di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Sabtu (5/10/2024).
"Ketika saya mengusulkan, yang mengusulkan Mas Pram tuh, saya lho sama ibu (Megawati)."
"Saya ngomong, Mas Pram di telepon, Mas Pram masih saya lihat mukanya mau nangis, 'ampun mbak, ampun mbak, jangan saya mbak, jangan saya mbak'," ujar Ahok menirukan jawaban Pramono Anung.
Namun, bagi Megawati, permintaan itu adalah bagian dari tugas kadernya.
Megawati pun mengancam akan memecat Pramono jika menolak penugasan itu.
"Terus kata ibu (Megawati), ini perintah, kalau tidak mau saya pecat kamu hari ini juga."
Baca juga: Debat Perdana Pilgub Jakarta Dibuka dengan Penyampaian Visi Misi RIDO, Rano-Pramono, dan Dharma-Kun
"Lalu, Mas Pram bingung, 'Saya boleh telepon istri saya dulu enggak?' Berapa lama? '30 menit'," ucap Ahok menjelaskan perkataan Pramono Anung.
Setelah menelepon istrinya, Pramono pun akhirnya menyetujui permintaan Megawati untuk maju sebagai calon gubernur Jakarta.
"Terus ibu ngomong lagi, 'jadi jangan ada kegalauan lagi', ini adalah putusan ibu dan permintaan saya. Ini harus clear," ungkap Ahok menirukan ucapan Megawati.