Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei Litbang Kompas terbaru menempatkan jumlah pemilih Partai Demokrat menyalip Partai Golkar.
Adapun survei tersebut diselenggarakan pada 24 September-7 Oktober 2022 secara tatap muka.
Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode penculikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengklaim naiknya elektabilitas Demokrat ke posisi tiga besar dikarenakan tiga hal.
"Seperti yang AHY sampaikan ini merupakan bagian dari kerja keras kami selama ini membantu rakyat yang kesulitan. Ini berkat kerja-kerja di 'akar rumput'," kata Herzaky Mahendra di Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022).
Kemudian menurut Herzaky Mahendra naiknya elektabilitas Demokrat itu juga dikarenakan soliditas yang dibangun karena kepemimpinan dari AHY.
Mengintruksikan dan mencontohkan bagaimana harus turun ke lapangan setiap hari.
"Turun ketemu rakyat, bantu. Jangan sibuk dibelakang meja tapi langsung bantu," sambungnya.
Faktor lainnya kata Herzaky Mahendra karena soliditas organisasi yang terbangun dan dukungan satu sama lain.
Terakhir karena Demokrat berani menyuarakan ketidakpuasan dan aspirasi masyarakat.
Baca juga: Salip Golkar, Elektabilitas Demokrat Masuk Tiga Besar Versi Survei Litbang Kompas
"Misalnya kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat mereka menganggap Demokrat yang bisa menyuarakan. Seperti Omnibuslaw, Covid Delta, UU Minerba, JHT, minyak goreng, BBM," ungkapnya.
Herzaky Mahendra menegaskan 14 persen Litbang Kompas itu bukan momentum dan fenomena tetapi upaya yang dilakukan secara struktural.
Hal itu dikarenakan peningkatan terjadi secara bertahap dan konsisten.