TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang Pilpres 2024, Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research merilis survei soal elektabilitas tokoh.
Dalam temuannya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tercatat unggul pada peringkat pertama, dengan elektabilitas sebesar 23,4 persen.
“Ganjar unggul dalam bursa capres, disusul oleh Prabowo pada peringkat kedua yang dibayang-bayangi oleh Anies,” ungkap Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam keterangannya, Kamis (29/12/2022)
Vivin mengatakan Prabowo memperoleh persentase elektabilitas sebesar 20,8 persen.
"Namun, tren dukungan terhadap Prabowo cenderung stagnan, dibayang-bayangi oleh Anies yang tengah menanjak, kini elektabilitasnya mencapai 19,7 persen," kata dia.
Ganjar yang menikmati tren kenaikan dukungan publik sejak awal 2020, dan kini memuncaki bursa calon presiden.
"Jika tren Prabowo tak kunjung membaik, bukan tidak mungkin akan disalip oleh Anies, dan menjadi penantang kuat Ganjar,” tambah Vivin.
Vivin menambahkan elektabilitas Anies terus meningkat sejak awal tahun 2022 usai sebelumnya sempat anjlok pada masa awal pandemi Covid-19.
Sebaliknya dengan Ganjar, yang mendapatkan momentum saat pandemi, hingga berhasil menggeser sejumlah nama besar lainnya.
Tercatat misalnya Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno, yang sebelumnya berjaya, kini terlempar dari tiga besar. Posisi keduanya bahkan terancam oleh Agus Harimurti Yudhoyono, yang meskipun kerap berada di jajaran enam besar, sekarang merangsek ke peringkat keempat.
AHY meraih elektabilitas sebesar 5,1 persen, diikuti oleh RK 4,2 persen dan Sandi 3,7 persen.
“Dengan capaian tersebut, persaingan sengit berpotensi terjadi antara AHY, RK, dan Sandi dalam memperebutkan tiket calon wakil presiden,” jelas Vivin.
Baca juga: Ide Duet Ganjar-Prabowo di Pilpres 2024, Pengamat Sebut Mustahil: Tak Pantas dan Ada Gengsi Politik
Untuk sementara, tiket capres berpeluang kuat dipegang oleh tiga nama yang menduduki klaster paling tinggi, yaitu Ganjar, Prabowo, dan Anies.
“Meskipun cenderung stagnan, tetapi Prabowo diuntungkan dengan posisinya sebagai ketua umum Gerindra dalam soal tiket,” lanjut Vivin.
Namin, dia menyebut Ganjar masih harus berjuang untuk mendapatkan dukungan dari partainya sendiri, PDIP.
"Rivalitas internal terjadi antara Ganjar yang menuai tingginya elektabilitas dengan Puan Maharani yang berada pada posisi lebih menentukan dalam hal pemberian tiket capres," kata Vivin
Demikian pula dengan Anies, menurut Vivin, masih belum jelas akan didukung oleh koalisi partai mana saja.
"Sejauh in baru Nasdem yang telah mendeklarasikan Anies sebagai capres, sedangkan partai-partai lain seperti PKS dan Demokrat masih belum memutuskan secara resmi," kata dia.
Nama-nama lain yang potensial masuk dalam pertarungan memperebutkan tiket capres maupun cawapres adalah Khofifah Indar Parawansa (3,3 persen), Erick Thohir (2,8 persen), dan Puan Maharani (2,2 persen).
Berikutnya ada Andika Perkasa (1,5 persen), Airlangga Hartarto (1,2 persen), Mahfud MD (1,1 persen), dan Yenny Wahid. Nama-nama lainnya memiliki elektabilitas di bawah 1 persen, dan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab 8,3 persen.
Seperti halnya pada klaster tiga besar dan enam besar, terdapat pula dinamika di antara nama-nama tersebu.
“Khofifah dan Erick masih unggul, tetapi dibayangi oleh nama-nama yang sedang menanjak, seperti Puan, Andika, dan Yenny,” Vivin memaparkan.
Vivin melanjutkan, usai Andika resmi lengser dari jabatannya sebagai Panglima TNI, sejumlah partai seperti mencoba memasukkan Andika sebagai figur cawapres, termasuk Nasdem.
"Skenario Anies-Andika bisa mengancam niat Demokrat untuk mengusung AHY sebagai cawapres,” pungkas Vivin.
Diketahui, survei Index Research dilakukan pada 11-20 Desember 2022 terhadap 1200 orang mewakili semua provinsi.
Baca juga: Perbandingan Elektabilitas Ganjar, Prabowo dan Anies Baswedan Versi Charta Politika & Litbang Kompas
Responden dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) dan diwawancara tatap muka.
Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Tak hanya di indEX, Ganjar juga sebelumnya unggul di lembaga survei Charta Politika Indonesia.
Nama Ganjar Pranowo terpilih jadi tokoh teratas sebagai calon Presiden yaitu 31.7 persen, disusul Anies R. Baswedan 23.9 persen dan Prabowo Subianto diposisi ketiga dengan 23.0 persen, Ridwan Kamil 5,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,3 persen, juga nama Sandiaga Uno 2 persen.
Disusul Puan Maharani 1,5 persen, posisi ke-8 ada nama Khofifah Indar Parawansa 1,2 persen, Erick Thohir 1,1 persen. Serta diposisi ke-10 ada nama Airlangga Hartarto 0,7 persen.
Sementara yang menjawab Tidak jawab/tidak tahu 6,8 persen.
Survei dilakukan pada tanggal 8 – 16 Desember 2022, melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Jumlah sampel sebanyak 1220 responden, yang tersebar di 34 Provinsi.
Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ±(2.83 persen) pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pada survei ini juga menyajikan tren dari data hasil survei-survei nasional yang pernah dilakukan Charta Politika Indonesia sebelumnya.
Baca juga: Survei: Ganjar-Prabowo-Anies Tiga Besar Capres 2024, Elektabilitas Gubernur Jateng 24,1 Persen
Adapun pertanyaan yang diajukan adalah Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih sebagai Presiden di antara nama-nama berikut ini.