Irak Kirim Pulang 1.905 Tentara Suriah yang Kabur Saat Rezim Assad Tumbang, Senjatanya Diapakan?
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Irak, Kamis (19/12/2024) mengatakan kalau pihaknya telah memulangkan 1.905 tentara Suriah.
Ribuan tentara Suriah itu kabur ke Irak demi mencari perlindungan di negara itu sehari sebelum jatuhnya rezim Bashar al-Assad.
Meski memulangkan personel tentara Suriah, Irak menyatakan menahan senjata-senjata mereka, yang jumlah nya diperkirakan mencapai ribuan.
Baca juga: Warga Suriah Bantu Serahkan Senjata Termasuk ‘Granat Kimia’ ke Pasukan Israel
Irak menjelaskan kalau senjata-senjata ini menunggu untuk diserahkan kepada pemerintahan baru Suriah setelah terbentuk, menurut pernyataan dari Komando Operasi Gabungan Irak.
Pernyataan tersebut, yang diterbitkan oleh Kantor Berita resmi Irak (INA), mengungkapkan kalau para prajurit, termasuk perwira dan personel Suriah yang ditempatkan di perbatasan al-Bukamal, baru-baru ini mencari perlindungan di Irak.
"Pada tanggal 7 Desember, personel militer Suriah, termasuk perwira, prajurit, dan penjaga di perbatasan al-Bukamal, memasuki Irak untuk mencari perlindungan karena peristiwa terkini di Suriah," bunyi pernyataan tersebut.
Sebagai tanggapan, angkatan bersenjata Irak mengizinkan masuknya mereka atas dasar kemanusiaan setelah memperoleh persetujuan resmi.
Bashar Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim menguasai Damaskus pada 8 Desember, mengakhiri rezim Partai Baath, yang telah berkuasa sejak 1963.
Baca juga: Lanjutkan Hidup Mewah di Rusia, Berapa Kekayaan Bashar al-Assad dan Di Mana Lokasinya?
Tinggal di Tenda-Tenda di Padang Pasir
Setelah kabur ke Irak, dalam sebuah foto dan video yang viral di media sosial, ribuan tentara Suriah eks-rezim Bashar al-Assad menempati tenda-tenda di padang pasir di Irak.
Para tentara itu disebut kabur ke Irak setelah milisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS) berhasil menumbangkan rezim Assad dan menguasai Damaskus, ibu kota Suriah.
Menurut laporan, jumlah tentara itu melebihi 2.000 personel, termasuk para perwira.
Shaam menyebutkan Kementerian Kementerian Pertahanan Irak telah memerintahkan satuan-satuan militer di Provinsi Arba untuk mendirikan ratusan tenda.
Menurut Wali Kota Rutba, Imad al-Dulani, tenda itu kemudian dihuni oleh 2.125 tentara eks rezim Assad.