Bak gayung bersambut, Eriko pun menganggap usulan Budi masuk akal.
"Ini usulan yang masuk akal, saya nanti harus sampaikan ke Bu Ketua Umum karena bukan kewenangan kami," ujar Eriko, Minggu (8/1/2023) dikutip dari Kompas.com.
Eriko pun menganggap pencalonan Megawati memiliki kesamaan dengan Presiden Brazil Lula da Silva dan terpilihnya Anwar Ibrahim sebagai PM Malaysia.
"Ada Anwar Ibrahim di usia yang tidak muda. Banyak. Presiden China Xi Jinping. Mereka lihat kenapa enggak yang ketua umum dan pengalaman (maju pilpres)," katanya.
Kemudian, Eriko pun meminta Budi dan rekannya agar melakukan kajian terkait usulan Megawati jadi capres 2024.
Ketika kajian tersebut telah selesai dilakukan, Eriko meminta agar hasilnya disampaikan ke Sekretaris Jenderal (Sekjen PDIP), Hasto Kristiyanto.
Baca juga: Mungkinkah Megawati Maju di Pilpres 2024? Pengamat: Semua akan Bergantung pada 2 Kemungkinan Ini
Kendati demikian, Eriko menegaskan data tersebut digunakan untuk bahan diskusi karena keputusan capres yang diusung PDIP ada di tangan Megawati.
"Jadi sekali lagi ini untuk keputusan ini tentu di tangan Ibu Ketua Umum," tegasnya.
Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan PDIP akan menggelar survei yang melibatkan 50 ribu responden di seluruh Indonesia.
Ucapan Eriko ini berbanding terbalik ketika rata-rata lembaga survei Indonesia menggunakan 1.200 atau 2.200 responden.
"Kenapa tidak, nanti 50.000 responden di seluruh Indonesia, yang sehingga ini bisa mewakili bisa saja," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Syakirun Ni'am)
Artikel lain terkait Bursa Capres