News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

Nasdem: Koalisi Perubahan Tak Akan Lanjut Jika Ada yang Paksakan Nama Tertentu Jadi Cawapres Anies

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bakal calon presiden Anies Baswedan saat memberikan kuliah pakar di Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Jl Urip Sumoharjo Makassar, Sabtu (10/12/2022). Koalisi Perubahan yang diinisiasi NasDem bersama Demokrat dan PKS tak akan berlanjut, jika ada pihak yang memberi syarat tertentu mendukung pencapresan Anies Baswedan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali memastikan, Koalisi Perubahan yang diinisiasi partainya bersama Demokrat dan PKS tak akan berlanjut, jika ada pihak yang memberi syarat tertentu mendukung pencapresan Anies Baswedan.

Atau dengan kata lain, ada pihak yang memaksakan nama tertentu menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Anies Baswedan.

"Kalau ada partai yang memaksakan keinginannya atau mengunci, atau memberikan syarat tertentu untuk mendukung Anies, maka saya pastikan koalisi ini akan bubar, tidak akan terjadi," kata Ali kepada wartawan, Rabu (25/1/2023).

Ali menegaskan, Nasdem mendukung Anies Baswedan maju capres bukan semata-mata untuk kepentingan partainya, tapi lebih kepada kepentingan bangsa secara keseluruhan.

Sebab bagi Nasdem, Anies Baswedan adalah harapan, untuk menyejahterakan rakyat Indonesia, harapan untuk meneruskan pembangunan yang sedang berjalan hari ini.

"Nah, saya berharap mitra koalisi kita juga memiliki pandangan yg sama. Dia tidak boleh bicara tentang kepentingan partainya," ujar dia.

Baca juga: Dikunjungi Anies Baswedan, Begini Reaksi Warga Baduy Luar

Atas dasar itu, Ali meminta kepada calon rekan koalisinya nanti agar tak membuat analisa sendiri bahwa ada figur di partai mereka masing-masing yang paling tepat mendampingi Anies Baswedan.

"Selalu saya katakan bahwa usulan PKS mencalonkan katakanlah Ahmad Heryawan atau terakhir setuju Khofifah ya kan, dan kemudian Demokrat harus AHY, Nasdem tidak mau menanggapi itu karena Nasdem masih melihat itu sebagai bentuk kedaulatan partai," ucapnya.

"Nah sehingga kemudian itu hak mereka. Tapi kalau kemudian kita sudah terlibat dalam satu koalisi nah makanya kita bicara untuk kepentingan bersama," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini