TRIBUNNEWS.COM - Koalisi Perubahan yang beranggotakan Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah secara resmi mendeklarasikan eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk diusung menjadi capres untuk Pemilu 2024.
Seperti diketahui, Partai NasDem merupakan parpol yang pertama kali mengumumkan Anies untuk diusung menjadi capres 2024 pada 3 Oktober 2022 lalu.
Pengumuman deklarasi tersebut langsung disampaikan oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
Kemudian, berselang tiga bulan, Partai Demokrat juga resmi mengumumkan untuk mengusung Anies menjadi capres.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan sudah ada cara pandang yang sama untuk mengusung Anies sebagai capres.
“Bagi Demokrat, Mas Anies adalah tokoh perubahan dan perbaikan,” tuturnya dikutip dari Tribun Jakarta.
Baca juga: Manuver Politik Jelang Pilpres: PKS Dukung Anies Sebagai Capres, Sandiaga Bongkar Perjanjian Politik
Terbaru, PKS juga menyatakan dukungannya kepada Anies Baswedan sebagai capres 2024.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Mohamad Sohibul Iman saat pendeklarasian di Gubug Makan Engking Bandara Soekarno Hatta pada Senin (30/1/2023).
Kendati demikian, Sohibul menegaskan dukungan secara resmi dari PKS akan dilakukan pada 24 Februari mendatang.
“PKS akan menyampaikan eksplisit organisatoris untuk mendukung Bapak Anies Rasyid Baswedan pada Rapat Badan Majelis Syura PKS yang bersamaan dengan Rakernas DPP PKS pada 24 Februari 2024,” tuturnya.
Profil Singkat 3 Tokoh KIB yang Jadi Sosok Dibalik Deklarasi Anies Capres 2024
1. Ketum Partai NasDem, Surya Paloh
Surya Dharma Paloh atau yang lebih dikenal dengan Surya Paloh merupakan politisi sekaligus pengusaha Indonesia.
Dikutip dari Tribunnewswiki, Surya Paloh lahir di Kutaraja, Banda Aceh pada 16 Juli 1951.
Surya Paloh dikenal sebagai pengusahyakni pendiri Media Group yang memiliki anak usaha seperti harian Media Indonesia dan stasiun televisi nasional, Metro TV.
Sebelumnya, pada tahun 1986, bisnis media pertama yang didirikan Surya Paloh adalah dengan mendirikan Surat Kabar Harian Prioritas.
Setelah sukses, ia bekerjasama dengan Yously Syah untuk mengelola koran Media Indonesia.
Kesuksesan pun kembali diraih Surya Paloh lewat kerjasama itu dan memutuskan melakukan ekspansi ke berbagai media daerah.
Puncaknya, ia pun akhirnya bisa mendirikan Media Group dan dikenal lewat kepemilikannya terhadap harian Media Indonesia dan Metro TV.
Baca juga: Kata Johnny Plate Soal Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi serta Nasib Menteri NasDem di Kabinet
Setelah sukses dalam bisnis media, Surya Paloh pun mendirikan organisasi yang menjadi cikal bakal Partai NasDem.
Adapun organisasi tersebut bernama Gerakan Nasional Demokrat yang resmi didirikan pada 1 Februari 2020.
Meski pada awal pendirian tidak bermaksud untuk berkiprah dalam dunia politik, Gerakan Nasional Demokrat pun akhirnya mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu 2014.
Akhirnya, organisasi tersebut pun resmi beralih menjadi partai politik dengan nama Nasional Demokrat (NasDem) pada 26 Juli 2011.
Sejak 2013 hingga kini, Surya Paloh pun menjabat sebagai Ketua Umum Partai NasDem.
2. Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono
Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY merupakan putra sulung mantan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sebelum berkiprah di dunia politik, ia sempat berkarier di dunia militer.
Karier militernya diawali saat menjadi lulusan terbaik dan meraih penghargaan Tri Saktiwiratama dan Adhi Makayasa pada tahun 2000.
Setelah lulus, AHY pun masuk ke Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dengan menjadi Komando Peleton Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkoran, jajaran Brigif Linud 17 Kostrad.
Kemudian, deretan penugasan pun diemban AHY seperti penyelesaian kasus pemberontakan Aceh (2002), menjadi pasukan penjaga perdamaian Kontingen Garuda XXIII-A di Lebanon (2006), hingga Kepala Seksi Amerika di Direktorat Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada 2008.
Baca juga: VIDEO Sandiaga Sebut Surat Perjanjian Prabowo-Anies Bermeterai: Kini Dipegang Sufmi Dasco Ahmad
Singkat cerita, AHY pun memutuskan melepas atribut kemiliteran dan menjadi politisi dengan berkontestasi dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.
Pada saat itu ia dipasangkan dengan Sylviana Murni.
Sayang, AHY harus gagal untuk memenangkan Pilgub DKI Jakarta 2017 lantaran hanya memperoleh 17,05 persen suara.
Tiga tahun kemudian, tepatnya pada 15 Maret 2020, AHY pun terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat secara aklamasi lewat Kongres Partai Demokrat yang digelar di JCC Senayan, Jakarta .
3. Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Mohamad Sohibul Iman
Mohamad Sohibul Iman merupakan pria kelahiran Tasikmalaya pada 5 Oktober 1965.
Karier politik Sohibul diawali dengan menjadi anggota Majelis Syuro untuk periode 2005-2010.
Lalu ia juga berhasil duduk di parlemen pada 2009 dan menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi XI DPR.
Kemudian pada tahun 2010, ia berpindah dengan menjabat anggota DPR untuk Komisi VII.
Baca juga: Prabowo-Anies Disebut Punya Janji Pilpres, NasDem: Tanya ke Sandiaga Uno
Selang tiga tahun, Sohibul dipercaya oleh mantan Presiden PKS Anis Matta menjadi Wakil Ketua DPR tahun 2013-2014.
Karier politiknya semakin melejit dengan menjabat kembali menjadi anggota dewan untuk periode 2014-2019.
Puncaknya, ia menjadi Presiden PKS untuk periode 2015-2020 menggantikan Ahmad Syaiqu.
Kini ia menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Syura PKS untuk periode 2020-2025.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Arif Tio Buqi Abdulah/Wulan Kurnia Putri)(Tribun Jakarta/Ferdinand Waskita Suryacahya)(Tribunnewswiki/Haris Chaebar/Yonas/Nur Afitria Cika Handayani)
Artikel lain terkait Bursa Capres