TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah merekomendasikan nama potensial untuk Pilpres 2024 ke Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Menurut Jokowi, saran nama-nama bakal capres yang diberikan kepada Megawati itu berdasarkan data survei yang dimilikinya.
Namun demikian, Jokowi enggan memberikan jawaban siapa yang direkomendasikannya kepada Megawati.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Adi Prayitno pun memprediksi dua nama, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Sebab menurutnya, dua kader PDIP itu lah yang kerap muncul di sejumlah survei poltik.
"Ya persisnya hanya Megawati yang tahu, kalau yang lain kan lebih ke spekulatif mencoba untuk meraba-raba."
Baca juga: Duet Ganjar-Prabowo di Pilpres 2024 Dinilai Bisa Jawab Tantangan Politik Lokal dan Global
"Tapi kok melihat kecenderungan publik rasa-rasanya mengerucut pada dua, pertama kalau tidak Puan Maharani yang kedua Ganjar Pranowo."
"Karena dua nama ini lah yang sering muncul dalam survei," ujar Adi, dikutip dari youTube Kompas TV, Selasa (21/3/2023).
Menurut Adi, tak mudah untuk menebak siapa yang akan dipilih oleh Megawati nantinya.
"Tapi kan kita tidak pernah tahu di kantong Megawati itu siapa, karena seringkali dugaan-dugaan publik itu tidak singkron," katanya.
Meski demikian, ia menyebut, Ganjar lah yang menjadi sosok kuat dan potensial yang mungkin akan diusung Megawati.
"Bahkan kalau saya sebut dan saya kerucutkan kalau kita melihat pandangan publik sepertinya Ganjar Pranowo," katanya.
Sebab, menurut Adi, Ganjar belakangan ini tak dikritik sekeras dulu oleh PDIP ketika melakukan gerakan politik.
Adi mencontohkan, saat Ganjar diteriaki 'Presiden' di Rakornas Partai Amanat Nasional (PAN) di Semarang, Minggu 26 Februari 2023 lalu.
Saat memberikan pidato, beberapa kader PAN berteriak ‘Presiden’ ke Ganjar.
Hebatnya tak ada kritik keras dari PDIP, beda dari beberapa waktu lalu.
"Ganjar itu kalau bicara atau melakukan gerakan politik tidak lagi sekeras dulu dikritiknya."
"Dulu kan Ganjar ini seperti tahanan kota tidak boleh keluar dari Jawa Tengah, karena dianggap kemajon (kelewatan) melakukan safari politik sebelum waktunya," kata Adi.
Jokowi Bahas Capres saat Bertemu Megawati
Sebelumnya, Presiden Jokowi tidak menampik dalam pertemuannya dengan Megawati pada Sabtu (18/3/2023), akhir pekan kemarin membahas soal Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan Jokowi di Gedung Dhanapala, Jakarta, Senin (20/3/2023).
"Mengenai 2024," kata Jokowi.
Dalam pertemuan tersebut, bahkan dibahas spesifik mengenai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2024.
Presiden Jokowi yang juga merupakan politikus PDIP mengaku memberikan pandangan terkait sejumlah nama bakal capres berdasarkan data yang dimiliki kepada Megawati.
"Yang jelas saya memberikan pandangan pandangan dari angka angka yang kita miliki dan dari data yang kita miliki," kata Jokowi.
Hanya saja Presiden Jokowi enggan menyebutkan siapa nama Capres-Cawapres yang dibahas tersebut.
Hal itu, kata Jokowi, sebaiknya ditanyakan ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Calonnya tanya Bu Mega,” pungkasnya.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Taufik Ismail)