TRIBUNNEWS.com - Nama eks terpidana kasus suap proyek Wisma Atlet Hambalang, Anas Urbaningrum, masuk daftar calon presiden (capres) 2024 dalam survei yang dilakukan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) periode April 2023.
Dalam format survei terbuka, responden ditanya siapa yang akan mereka pilih sebagai Presiden RI jika Pemilihan Presiden (Pilpres) digelar saat ini.
Hasilnya, Anas Urbaningrum berada di peringkat 12 dengan elektabilitas 0,3 persen.
Meski termasuk kecil, elektabilitas Anas Urbaningrum ini melebihi Ketua DPR RI, Puan Maharani, dan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
Dikutip dari situs resmi SMRC, Puan Maharani berada di urutan 15 dengan elektabilitas 0,1 persen.
Sementara, Surya Paloh tepat di bawah Anas Urbaningrum dengan elektabilitas 0,2 persen.
Baca juga: Anas Urbaningrum Sebut Bakal Ada Pembicaraan dengan Gede Pasek, Bahas Peluang Dirinya Jadi Ketum PKN
Di urutan pertama, nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, masih unggul dengan elektabilitas 16,5 persen meski menurun buntut penolakannya terhadap Timnas Israel.
Lalu, disusul oleh Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, dengan 16,3 persen dan Anies Baswedan dengan 9,8 persen.
Dalam survei dengan format terbuka ini, masih ada 42,2 persen responden yang tidak menyebutkan pilihannya secara spontan.
Survei SMRC ini dilakukan pada 11-14 April 2023 menggunakan metode random digit dialing (RDD) terhadap 1.216 responden.
Margin of error survei diperkirakan sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut daftar elektabilitas capres dalam survei SMRC April 2023 menggunakan format terbuka (15 besar):
1. Ganjar Pranowo: 16,5 persen
2. Prabowo Subianto: 16,3 persen
3. Anies Baswedan: 9,8 persen
4. Joko Widodo: 9,2 persen
5. Ridwan Kamil: 1,6 persen
6. Muhaimin Iskandar: 0,7 persen
7. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY): 0,6 persen
8. Erick Thohir: 0,5 persen
9. Mahfud MD: 0,4 persen
10. Sandiaga Uno: 0,3 persen
11. Airlangga Hartarto: 0,3 persen
12. Anas Urbaningrum: 0,3 persen
13. Surya Paloh: 0,2 persen
14. Basuki T Purnama (Ahok): 0,2 persen
15. Puan Maharani: 0,1 persen
Sinyal Anas Urbaningrum Kembali ke Dunia Politik
Sinyal Anas Urbaningrum akan kembali ke dunia politik semakin menguat.
Anas Urbaningrum mengungkapkan akan ada komunikasi dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Gede Pasek Suardika.
Ia mengatakan, pembicaraan dengan Gede Pasek kemungkinan akan berlangsung setelah Lebaran 2023.
Baca juga: Kronologi Anas Urbaningrum Janji Siap Digantung di Monas Jika Terbukti Korupsi, Kini Kekeh Tak Salah
"Itu nanti setelah lebaran dibicarakan dengan Pak Pasek dan kawan-kawan."
"Saya ingin mendengar juga masukan-masukan pertimbangan dari para sahabat, agar pada saatnya diputuskan seperti apa itu akan menjadi sesuatu yang maslahat," kata Anas Urbaningrum di Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (17/4/2023).
Sebelumnya, Gede Pasek Suardika menyatakan kesediaannya mundur dari jabatan Ketum PKN demi Anas Urbaningrum.
Saat menemani Anas Urbaningrum pulang kampung ke halamannya di Blitar, Jawa Timur beberapa waktu lalu, Gede Pasek mengaku rela memberikan jabatan Ketua Umum PKN pada sahabatnya tersebut.
Alasannya, lantaran ide awal mendirikan PKN adalah untuk dijadikan kendaraan politik Anas Urbaningrum setelah bebas dari Lapas Sukamiskin.
"Ide membuat partai ini kan biar ada jalan Mas Anas bangkit lagi untuk menjadi seorang politisi murni."
"Dan itu butuh partai politik," ujar Gede Pasek saat menemani Anas Urbaningrum pulang kampung ke Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (12/4/2023), dilansir Surya.co.id.
"Termasuk jika mau ambil posisi ketua umum, saya pun akan saya berikan. Tidak masalah, karena jabatan bagi saya bukanlah yang utama dalam karir politik saya," tegasnya.
Kesiapannya membantu Anas Urbaningrum kembali bangkit juga pernah disampaikan menjelang kebebasan sang sahabat.
Pada Januari 2023, Gede Pasek sempat bicara soal rencana politik Anas Urbaningrum setelah bebas dari Lapas Sukamiskin.
Gede Pasek mengatakan, Anas Urbaningrum akan berlabuh ke Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) setelah bebas.
Tetapi, Gede Pasek belum bisa memberi tahu jabatan yang akan diduduki Anas Urbaningrum.
Meski begitu, ia memastikan Anas Urbaningrum akan menduduki jabatan strategis.
"Soal jabatan nanti gampang," katanya, Senin (30/1/2023).
Baca juga: Disinggung Janjinya Gantung di Monas, Anas Urbaningrum: Saya Tidak Melakukan yang Dituduhkan
Ia menyebut PKN memang disiapkan sebagai 'kendaraan politik' untuk Anas Urbaningrum agar bisa bangkit kembali.
Ia bahkan mengibaratkan Anas Urbaningrum seperti Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang juga sempat dipenjara.
"Memang PKN disiapkan untuk kebangkitan AU untuk mengikuti jejak Anwar Ibrahim di Malaysia," ungkapnya.
Lebih lanjut, Gede Pasek berharap Anas akan bangkit kembali setelah menyelesaikan masa pidana penjara.
"Jika AI (Anwar Ibrahim) yang dikriminalisasi dengan penjara dengan dakwaan korupsi dan pelecehan seksual, tetapi bangkit dengan parpol baru hingga akhirnya bangkit kembali menjadi pemimpin nasional, tentu AU (Anas Urbaningrum) juga bukan hal mustahil untuk senasib dengan AI."
"Kan Malaysia dan Indonesia saudara serumpun," urainya.
Pengamat: Anas Urbaningrum Bisa Menggerakkan Anak Muda
Praktisi Hukum, Tody Ardiansyah Prabu, menilai Anas Urbaningrum merupakan sosok yang bisa menggerakkan anak-anak muda untuk menjadi calon pemimpin masa depan.
"Karena sosok Bang Anas memiliki kharisma kepemimpinan yang santun, berintelektual, dan memiliki gaya yang tenang dalam menyikapi suatu masalah dan bisa menjadi model trend kepemimpinan masa depan Indonesia," kata Tody dalam keterangannya, Sabtu (15/4/2023).
Tody berharap Anas memiliki misi mengonsolidasikan dalam konteks silaturahmi perjuangan untuk menjumpai anak-anak muda se Indonesia.
"Dibuat ruang-ruang diskusi dialog peradaban keindonesiaan yang berintelektual, mendorong bangkitnya ilmu pengetahuan di Indonesia dengan budaya menulis membaca, memotivasi lintas anak muda, dan mengkaderkan anak-anak muda se-nusantara," ujarnya.
Menurutnya, bekal sosial dan keilmuan kepemimpinan Anas selama di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cukup matang untuk melahirkan kepemimpinan masa depan di Indonesia.
Tody juga menilai Anas adalah sosok pengayom magnet sentris perjuangan keadilan dalam peradaban Indonesia yang lebih baik.
"Pesan saya Bang Anas bisa menciptakan sekolah penggerak perjuangan merupakan katalis mewujudkan visi intelektual, ilmu pengetahuan dalam menciptakan peradaban modernisasi Indonesia yang madani dalam kerangka ke-Indonesiaan yang penuh sikap saling merekat persatuan toleran dalam keanekaragaman," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Praktisi Hukum : Anas Urbaningrum Dinilai Penggerak Anak Muda Jadi Calon Pemimpin Masa Depan
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Rahmat Fajar Nugraha/Chaerul Umam/Fersianus Waku, Surya.co.id/Yusron Naufal Putra)