TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo diberi kopiah hitam oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri usai resmi ditunjuk menjadi capres dari PDIP.
Megawati mengungkapkan kopiah merupakan budaya Indonesia.
Kemudian, sambungnya, Presiden Soekarno juga menyebut bahwa kopiah adalah identitas Indonesia sebagai negara yang religius.
"Sebagai ketua umum akan memberikan sebuah kopiah. Karena kalau kita melihat budaya orang Indonesia itu berkopiah dan Bung Karno mengatakan itu adalah identitas dari nasionalisme yang disebut nasional dan religius," tuturnya dalam konferensi pers di Istana Batu Tulis, Bogor pada Jumat (21/4/2023).
"Semoga hal ini bisa dijadikan menjadi sebuah simbol oleh rakyat Indonesia. Siapapun tidak melihat apa agamanya tetapi tentunya harus sebagai warga bangsa," lanjutnya.
Lalu, kopiah berwarna hitam pun dipasangkan ke kepala Ganjar oleh Megawati dan diakhiri saling bersalaman.
Baca juga: Resmi Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024 dari PDIP
Pada kesempatannya, Megawati telah resmi menunjuk Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 dari PDIP.
"Maka pada jam 13.45 WIB dengan mengucapkan Bismillahirohmanirohim, menetapkan Ganjar Pranowo sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan tugasnya menjadi calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," katanya.
Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, meminta agar seluruh anggota dan kader untuk menyikapi capres dan cawapres yang akan diusung partai berlambang banteng bermoncong putih itu sebagai bagian dari dinamika politik nasional.
Di sisi lain, Hasto menegaskan Megawati Soekarnoputri mampu untuk menentukan kapan mengumumkan capres dan cawapres yang diusung.
"Semua kader partai harus menyiapkan diri, baik secara ideologis hingga secara struktural."
"Sebab setiap saat Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri bisa menemukan momentum yang tepat untuk mengumumkan calon definitif yang akan diusung oleh partai," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Jumat.
"Kami tegaskan kembali bahwa keputusan capres PDI Perjuangan akan diumumkan Ibu Megawati Soekarnoputri pada momentum yang tepat," sambungnya.
Berbicara terkait momentum yang tepat, Hasto mengungkapkan dapat ditentukan kapan saja.
Namun, tetap dengan pertimbangan yang matang seperti melihat dinamika dunia maupun nasional hingga kriteria kepemimpinan.
Baca juga: PDIP Dikabarkan Akan Umumkan Ganjar Capres 2024, Demokrat: Koalisi Perubahan Konsisten Usung Anies
Hasto sendiri mengungkapkan PDIP melihat banyak momentum historis dan ideologis yang sangat penting bagi masa depan di waktu-waktu ke depan ini.
Misalnya pada 20 Mei, Hasto mengungkapkan tidak hanya ditetapkan Presiden pertama RI, Soekarno, sebagai Hari Kebangkitan Nasional, tetapi juga bertepatan dengan didirikannya Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) pada 20 Mei 1965.
"Lembaga strategis tersebut berfungsi untuk menjadi Kawah Candradimuka para pemimpin. Baik sipil, militer, kelompok, fungsional progesional, pusat, daerah, dan semua di-blended menjadi calon pemimpin dengan kesadaran geopolitik."
"Ini salah satu contoh momen historis yang ada," jelasnya.
Selain itu, ada bulan Juni yang disebut sebagai Bulan Bung Karno juga dianggap Hasto menjadi momen penting lantaran tiap 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.
"Pancasila terbukti menjadi alat pemersatu bangsa, karena melekat falasafah, dasar, tujuan, dan the way of life bangsa," ujarnya.
Baca juga: Jelang Pengumuman Ganjar Pranowo Sebagai Capres Suasana Istana Batu Tulis Bogor Masih Terpantau Sepi
Kemudian, Hasto juga menyebut momen penting lainnya adalah pada bulan Agustus yang dianggapnya penuh nilai perjuangan hingga sosio-nasionalisme karena di bulan tersebut, Proklamasi Kemerdekaan RI diumumkan oleh Soekarno-Hatta.
"Karena itulah, DPP Partai agar selalu siap sedia tunggu komando yang ada. Selalu dalam kondisi siap berarti selalu berada di tengah rakyat, untuk menggalang kekuatan rakyat."
"Maka itu kita lebih baik turun ke bawah membantu rakyat, daripada sekedar berwacana. Politik PDI Perjuangan adalah membumi bersama rakyat," tuturnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Pilpres 2024