News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Andre Rosiade Debat Lawan Adian Soal Elektabilitas Prabowo dan Ganjar di Survei Poltracking

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politikus PDIP Adian Napitupulu dan Politikus Gerindra Andre Rosiade. Keduanya berdebat dalam pemaparan hasil survei calon presiden Poltracking Indonesia, Jumat (28/4/2023).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Gerindra Andre Rosiade dan Politikus PDIP Adian Napitupulu berdebat dalam pemaparan hasil survei calon presiden Poltracking Indonesia.

Keduanya memperdebatkan elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 mendatang.

Diketahui, dalam hasil survei tersebut, Prabowo menempati urutan teratas dan unggul dari Ganjar.

Namun, Adian menilai elektabilitas Ganjar terus mengalami peningkatan jika dilihat melalui tren survei yang dipaparkan Poltracking.

Sehingga, ia memandang peluang Ganjar menyalip Prabowo sangatlah besar apabila survei dilakukan selepas deklarasi.

Baca juga: Respons Prabowo Soal Wacana Koalisi Besar Setelah PDIP Deklarasi Usung Ganjar Pranowo Capres 2024

"Itu kalau sekarang dilakukan survei pasca deklarasi harusnya dia sudah melewati Prabowo, itu yang saya lihat keluar dari survei nya tadi. Nah bagaimana kemudian kita akan menyikapi ini, kalau menurut saya PDIP sudah bergerak lebih cepat dari mereka yang duluan declare," kata Adian dalam rilis survei secara daring, Jumat (28/4/2023)..

Dia meyakini Ganjar bisa jauh mengungguli Prabowo. Pasalnya, sebelum deklarasi saja, hasil survei Ganjar hanya terpaut nol koma persen dibandingkan Prabowo yang sudah lama mengumumkan deklarasi sebagai bacapres.

"Kalau kemudian angka survei tadi sebelum deklarasi, sementara Prabowo sudah deklarasi sekian lama sebagai calon presiden dari Gerindra Ya tentu sebuah perbandingan yang tidak Apple to Apple ya. perbandingan Apple to Apple itu kalau sudah sama-sama deklarasi," terangnya.

Baca juga: Cawapres Potensial, Erick Thohir Kuatkan Elektabilitas Ganjar Pranowo Maupun Prabowo Subianto

Karena itu, Adian mengaku percaya diri dengan elektabilitas Ganjar Pranowo ke depannya.

"Prabowo belum pernah punya pengalaman menang, pengalamannya kalah terus. Sebenarnya enggak menyenangkan buat kita bertanding dengan orang yang berkali-kali kalah. Kayanya gimana gitu, enggak asik gitu loh. Ndre sorry Ndre he-he-he," ujarnya.

Merespons Adian, Andre menganggap Adian sedang menunjukkan sikap angkuh.

Dia kemudian menyinggung Presiden AS, Abraham Lincoln butuh 20 kali kalah dalam kontestasi Pilpres AS sebelum akhirnya menjadi Presiden AS.

Baca juga: Sepekan Setelah Diumumkan Jadi Capres, Ganjar Pranowo Berkunjung ke Makassar Sulsel

"Bukan, maksudnya begini Ndre, jangan emosional dong lu gimana.... Kita butuh lawan yang juga pernah menang gitu loh. Kalau lawan yang kalah terus enggak greget gitu loh Ndre," balas Adian.

"Tidak apa-apa. Mungkin ada yang angkuh dan sombong ya nggak apa-apa," balas Andre lagi.

Adian lalu berkilah bahwa apa yang dikatakannya bukanlah sesuatu yang angkuh.

Dia hanya ada perbandingan yang memang Apple to Apple, ada pertarungan yang Apple to Apple misalnya.

"Petinju yang menang sekian kali kemudian masuk ke ring tinju dengan petinju yang sudah menang dengan jumlah hampir sama. Nah ini kan agak kurang asyik ketika kita diadu yang berkali-kali menang dengan yang belum pernah menang gitu loh itu doang," jawab Adian.

Andre kemudian mengungkit jasa Prabowo yang melahirkan pemenang Pilgub 2012 lalu, yaitu Paslon Gubernur dan Wagub DKI Jakarta Jokowi-Ahok, bahkan Megawati pun ingin saat itu mengusung Fauzi Bowo ketimbang Jokowi-Ahok.

"Pasti deklarasi Bu Mega satu hari sebelum lebaran itu menunjukkan paniknya ya PDI Perjuangan melihat hasil survei Indikator itu yang menyatakan Pak Prabowo unggul hampir 5 persen ya dan juga Gerindra sudah memepet habis PDIP mungkin kalau nggak margin of error mungkin yang unggul Gerindra, tapi nggak apa-apa, nanti kita uji saja, biasa kalau ada orang angkuh dan begitu sombong itu hal lumrah. Nggak apa, kita uji saja," balas Andre.

Adian tak terima dan mempertanyakan soal hubungan bangga dengan kemenangan bisa menjadi sifat angkuh.

Menurutnya, yang menang boleh bangga dan bangga itu bukan sebuah keangkuhan.

"Justru menurut gua ketika kita diadu dengan yang kalah berkali-kali itu sebuah kesombongan, jangan. Kita harus diadu dengan yang sepantar," balas Adian.

Andre kemudian menimpali bahwa yang menang pada 2019, belum tentu terjadi pada Pemilu 5 tahun setelahnya.

"Kalau kemudian Andre melihatnya sebagai kompetisi partai, PDIP dan Gerindra ini kita lihat hasil perolehan pileg. Kalau kemudian kita bicara capres ya kita bicara Ganjar dan Prabowo," balas Adian.

"Saya menjawab karena menyerempet dan menghina pimpinan saya. Kami Gerindra Pak Prabowo mengajarkan untuk menghormati lawan, tapi kami tidak pernah takut kalau menghadapi tantangan siapa saja," tandas Andre.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini