TRIBUNNEWS.com - Poltracking Indonesia merilis hasil survei periode 9-15 April 2023 soal pergeseran peta elektoral calon presiden (capres), calon wakil presiden (cawapres), dan partai politik (parpol).
Berdasarkan hasil survei Poltracking, hanya ada tiga nama capres terkuat sampai saat ini.
Mereka adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto; dan eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Data terbaru pada April 2023, menunjukkan Prabowo Subianto menempati urutan pertama dengan elektabilitas 33 persen.
Lalu, di urutan kedua adalah Ganjar dengan 31,1 persen dan selanjutnya ada Anies Baswedan dengan 22,4 persen.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR, mengungkapkan pergerakan tren elektabilitas ketiga sosok tersebut sangat fluktuatif, terutama Ganjar dan Prabowo.
Baca juga: Andre Rosiade Debat Lawan Adian Soal Elektabilitas Prabowo dan Ganjar di Survei Poltracking
Hanta Yuda menyebut, elektabilitas Ganjar dan Prabowo sangat kompetitif.
"Posisi dari ketiga capres ini sangat dinamis dan kompetitif, mengingat pergerakan tren ketiganya sangat fluktuatif."
"Terutama Prabowo Subianto (33 persen) dan Ganjar Pranowo (31,1 persen) posisi elektabilitasnya sangat kompetitif," ungkap Hanta Yuda dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/4/2023), dilansir situs resmi Poltracking.
Lebih lanjut, Hanta Yuda mengatakan tren elektabilitas Ganjar dan Prabowo yang sangat kompetitif, nantinya akan dipengaruh oleh cawapres yang akan mendampingi.
Menurutnya, variabel cawapres menjadi sangat penting bagi ketiga sosok tersebut dalam mendongkrak perolehan suara.
Data survei Poltracking periode April 2023 menunjukkan Menteri BUMN, Erick Thohir, menjadi sosok cawapres paling unggul dengan elektabilitas 17,1 persen.
Di bawah Erick Thohir ada nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno (15,5 persen); dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (13,5 persen).
Lalu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD (7,8 persen); Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (7,7 persen); Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (6,8 persen).
Juga Ketua DPR RI, Puan Maharani (3,5 persen); Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto (3,1 persen); Ketua Umum PKB, Cak Imin (3 persen); dan eks Panglima TNI, Jenderal (Purn) Andika Perkasa (2,5 persen).
"Cawapres menjadi variabel yang sangat menentukan dalam Pilpres 2024, karena dalam beberapa temuan survei, hanya terdapat tiga nama Capres kuat dan kompetitif," ujar Hanta Yuda.
Survei Poltracking yang menggunakan metode random sampling ini dilakukan kepada 1.220 responden berusia lebih dari 17 tahun atau sudah menikah dengan margin of error lebih kurang 2,9 persen.
Litbang Kompas: Ganjar Belum Pasti Menang
Hasil survei Litbang Kompas periode 25 Januari-4 Februari 2023 mencatatkan elektabilitas Ganjar Pranowo masih tinggi.
Baca juga: Respons Prabowo Soal Wacana Koalisi Besar Setelah PDIP Deklarasi Usung Ganjar Pranowo Capres 2024
Kendati demikian, hasil tersebut belum dapat menjamin kemenangan Ganjar Pranowo dalam Pemilu 2024, mendatang.
Ganjar masih berkemungkinan dapat ditinggalkan para pendukungnya.
Terlebih, jumlah pendukung yang termasuk dalam golongan pendukung mengambang (swing voter) juga tidak sedikit.
Swing voter ini bisa sewaktu-waktu beralih ke capres lain, baik kepada Prabowo Subianto ataupun Anies Baswedan.
Menurut survei Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar pada periode 25 Januari-4 Februari 2023 mencapai 25,3 hingga 37 persen.
Meski demikian, dari angka tersebut yang merupakan pemilih loyal (strong voter) hanya 13,9 sampai 18,2 persen.
Sisanya, 11,4 sampai 18,8 persen adalah pemilih pengambang (swing voter).
Nama-nama Capres 2024
Hingga saat ini, setidaknya ada empat nama yang dipastikan akan maju sebagai calon presiden (capres) 2024, yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto.
Dua dari empat nama tersebut, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, telah resmi dideklarasikan oleh partai politik masing-masing.
PDIP resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres pada Jumat (21/4/2023).
Deklarasi ini disampaikan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dalam rapat DPP ke-140 yang digelar di Istana Batutulis, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sementara, Anies Baswedan menjadi capres pertama yang dideklarasikan.
Anies dideklarasikan sebagai capres NasDem pada 3 Oktober 2022.
Baca juga: Menakar Peluang dan Kekuatan Ganjar Pranowo & Sandiaga Uno Jika Keduanya Berduet di Pilpres 2024
Untuk dua nama lainnya, Prabowo dan Airlangga, belum ada deklarasi resmi meski parpol masing-masing memastikan mereka akan maju sebagai capres 2024.
"Golkar tetap usung AH (Airlangga Hartarto) sebagai capres," kata Juru Bicara Golkar, Tantowi Yahya, Senin (24/3/2023), menanggapi soal nama Airlangga yang dinilai cocok menjadi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar, dilansir Serambinews.com.
Ketegasan serupa juga disampaikan Gerindra saat menjawab soal Prabowo disebut-sebut cocok sebaga cawapres Ganjar.
Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, memastikan partainya tetap mematuhi keputusan rapat pimpinan nasional (rapimnas) Gerindra.
"Keputusan rapimnas partai Gerindra pak Prabowo adalah calon presiden," kata Dasco saat dikonfirmasi, Senin (24/4/2023).
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Galuh Widya W/Rizki Sandi Saputra, Serambinews.com)