TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto menyambangi markas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2023).
Wiranto tiba di markas PPP sekira pukul 12.55 WIB. Dia mengenakan kemeja batik berwarna hijau.
Setibanya di lokasi, Wiranto langsung disambut Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono dan Ketua Majelis Pertimbangan M Romahurmuziy atau Rommy.
Mardiono langsung mengenakan sorban hijau ke Ketua Dewan Pertimbangan Presiden itu.
Wiranto jadi kader PPP ? Wiranto akhirnya buka suara hingga sampaikan permohonan maaf belum bisa gabung ke PPP maupun PAN.
Dia memilih setia mengawal Presiden Jokowi hingga akhir masa jabatannya.
Sebelumnya, Juru bicara PPP Achmad Baidowi atau Awiek mengatakan kedatangan Wiranto untuk menyerahkan nama-nama eks kader Hanura agar maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari partainya.
"Pak Wiranto akan menyerahkan nama-nama potensial eks Hanura untuk maju sebagai caleg di PPP. Nantinya mereka akan dimasukkan dalam daftar long list caleg baik pusat maupun provinsi," ujar Awiek, Senin.
Anggota Komisi VI DPR RI itu menyatakan kehadiran Wiranto yang akan membawa gerbongnya, yakni esk kader Hanura memperkuat PPP.
"Tentu dengan kehadiran Pak Wiranto dan gerbongnya semakin memperkuat PPP dan menepis anggapan bahwa tidak ada yang minat nyaleg di PPP," ujar Awiek.
Wiranto Minta Maaf Belum Bisa Gabung PPP
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI Wiranto meminta maaf belum bisa bergabung bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sebab, Eks Panglima TNI itu masih fokus bertugas menjadi pembantu presiden.
Hal tersebut diungkap Wiranto saat menemui Plt Ketua Umum Mardiono di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat pada Senin (1/5/2023) hari ini.
"Saya sendiri meminta maaf karena memang masih terikat sebagai ketua dewan pertimbangan presiden dan saya tahu bahwa ke depan nanti suasana tidak ringan yang dihadapi seorang kepala negara," ujar Wiranto.
Wiranto menyatakan pihaknya masih akan tetap berkonsentrasi untuk membantu Presiden Jokowi.
Khususnya untuk memberikan nasihat hingga pertimbangan yang diperlukan untuk Eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Saya sementara akan tetap berkonsentrasi untuk membantu Presiden yang memberikan nasihat dan pertimbangan yang beliau perlukan dan tidak atau belum terikat dengan partai politik," jelas Wiranto.
Namun begitu, kata Wiranto, pihaknya telah menyerahkan sedikitnya 100 loyalisnya yang juga eks Kader Partai Hanura untuk menjadi calon legislatif (caleg) dari PPP.
Dia menyampaikan seluruh loyalisnya itu memiliki kemampuan yang mumpuni.
Sebaliknya, kehadiran mereka diharapkan dapat membantu membesarkan partai berlambang kakbah tersebut.
"Ini yang saya sampaikan dan nanti secara resmi saya serahkan anggota saya kepada Pak Ketua agar dapat dididik dan dapat dimatangkan agar menjadi pemimpin-pemimpin yang berguna bagi masyarakat," pungkasnya.
Wiranto Ungkap Alasan Belum Putuskan Gabung PAN
Eks Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mengungkap alasan belum memutuskan bergabung bersama Partai Amanat Nasional (PAN).
Adapun isu tersebut sempat santer terdengar beberapa waktu terakhir.
Wiranto menjelaskan bahwa dirinya masih belum berminat bergabung bersama PAN.
Pasalnya, Eks Panglima TNI itu masih fokus bertugas sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI.
"Sementara ini saya akan terus bekonsentrasi dalam tugas saya sebagai ketua dewan pertimbangan presiden ya," ujar Wiranto saat ditemui di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat pada Senin (1/5/2023) hari ini.
Baca juga: PPP Optimis KIB Dukung Ganjar dan Tegaskan Belum Ada Ruang Cawapres bagi Sandiaga Uno
Wiranto memahami memang banyak isu yang mengkaitkan dirinya bergabung dengan sejumlah partai politik.
Namun dalam kesempatan itu, dia memastikan kabar tersebut tidak benar.
Eks Ketua Umum PBSI itu mengaku dirinya ingin menuntaskan pengabdiannya sebagai pembantu presiden Jokowi hingga akhir masa jabatan. Apalagi, suasana politik masih dalam kondisi yang memanas.
"Banyak isu memang ya, saya ke sana ke mari, tapi sementara ini saya ingin menuntaskan pengabdian saya membantu Pak Jokowi menghadapi akhir-akhir jabatan beliau dalam suasannya yang tidak mudah," ungkapnya.
"Karena suasana politik yang makin memanas tentunya butuh pembantu-pembantu beliau untuk lebih bekonsentrasi, untuk memberikan masukan kepada beliau," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, pendiri Partai Hanura Wiranto dikabarkan segera bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN).
Partai Hanura menghormati keputusan politik Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu.
“Bergabungnya Pak Wiranto ke Partai Amanat Nasional adalah pilihan dan keputusan yang harus dihormati oleh siapa pun. Karena konstitusi kita mengatur hak-hak warga negara Indonesia dalam menentukan pilihan politiknya," ungkap politikus Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir, saat dikonfirmasi, Kamis (16/2/2023).
Inas mengaku kehilangan sosok Wiranto di Hanura. Sebab, Inas merasa dibesarkan juga oleh Wiranto dalam kancah perpolitikan nasional.
“Merasa kehilangan tokoh besar yang telah berjasa mendirikan Partai Hanura dan pernah melahirkan anggota-anggota dewan dari mulai tingkat kabupaten/kota, provinsi dan pusat, jika tidak, mungkin saya sendiri tidak pernah duduk di parlemen pada periode lalu," ujar Inas.
Baca juga: Sesepuh TNI dan Pejabat yang Didatangi Menhan Prabowo Silaturahmi Lebaran, Wiranto hingga Mahfud MD
Lebih lanjut, Inas menyanjung pengalaman Wiranto di pemerintahan yang berkiprah sejak rezim orde baru. Dia meyakini PAN bakal makin kuat dengan bergabungnya Wiranto.
“Merupakan keberuntungan luar biasa bagi PAN ketika pak Wiranto melego jangkarnya untuk berlabuh di partai besutan Zulkifli Hasan tersebut, karena akan menambah kekuatan politik Partai Amanat Nasional," pungkas Inas.
Wiranto: Ada 100 Orang Eks Kader Partai Hanura yang Kini Pilih Jadi Caleg dari PPP
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI Wiranto mengungkap setidaknya ada 100 orang eks kader partai Hanura yang kini pilih menjadi calon legislatif (caleg) dari PPP.
Mereka semua merupakan loyalisnya saat masih menjadi Ketua Umum Partai Hanura.
Hal tersebut diungkap Wiranto saat menemui Plt Ketua Umum Mardiono di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat pada Senin (1/5/2023) hari ini.
Awalnya, dia mengungkap banyak loyalisnya yang bingung sesuai dirinya meninggalkan partai Hanura.
"Tentunya banyak sekali teman teman saya, kolega saya, yang saat ini juga masih bersama-sama saya menunggu untuk mau kemana ini. Karena semangatnya ada, kualitasnya ada, kesungguhannya ada, tekadnya ada tapi masih belum tau mau kemana untuk menyampaikan aspirasi politiknya itu," ujar Wiranto.
Wiranto pun akhirnya memutuskan berbincang dengan ratusan loyalisnya tersebut.
Seusai berdiskusi panjang, akhirnya mereka semua memutuskan pilihannya bersama PPP.
"Sudah saya saring, saya ukur, banyak ya yang kurang lebih 100 lebih yang saya anggap punya potensi untuk terus berjuang dalam politik kemudian saya ajak berbincang-bincang dan ternyata pilihannya jatuh di Partai Persatuan Pembangunan," jelasnya.
Nantinya, Eks Panglima TNI itu pun menyatakan loyalisnya itu akan bergerak hingga seluruh daerah di Indonesia.
Mereka akan bergerak bersama untuk bergabung bersama dengan PPP.
"Di daerah juga akan ada satu gerakan yang sama ya gimana ciri klub ini tinggal di kantor klub ini mengikuti saudara-saudaranya yang hari ini telah melakukan satu deklarasi untuk masuk sebagai keluarga besar PPP," jelasnya.
"Oleh karena itu pada kesempatan yang sangat mulia ini, saya benar-benar menyampaikan hormat dan terima kasih kepada terutama Plt Ketua Umum PPP mardiyono yang telah terus-terus dan ikhlas ya menerima saudara-saudara saya untuk memperkuat posisi dari PPP," sambungnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com)