News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Survei Indikator Politik: Warga DKI Jagokan Ridwan Kamil Cawapres, Disusul Sandiaga Uno dan AHY

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Hasil survei Indikator Politik Indonesia, warga DKI Jakarta menyatakan bahwa Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang paling pantas jadi calon wakil presiden (cawapres) pada pemilu 2024.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia kembali merilis hasil survei terbaru yang dilakukan di DKI Jakarta. 

Dalam hasil survei tersebut, warga DKI Jakarta menyatakan bahwa Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang paling pantas menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada pemilu serentak 2024 mendatang. 

Tidak hanya itu, pejabat yang akrab dipanggil RK ini juga masuk dalam top of mind calon gubernur DKI. 

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan, bahwa Ridwan Kamil lebih unggul dari 18 nama besar lainnya. 

”Ridwan Kamil paling banyak dianggap paling pantas sebagai calon wakil presiden dengan 21,5 persen," kata Burhanuddin saat rilis survei secara daring, pada Kamis (11/5/2023).

Dalam hasil survei tersebut, Ridwan Kamil berada di atas Sandiaga Uno dengan 15,4 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 12,7 persen. 

Indikator Politik Indonesia menilai bahwa pemilihan cawapres dalam pemilu serentak tahun depan sangat penting. 

Burhanuddin juga menyebut, peran cawapres dalam pemilu nanti sangat krusial. 

Oleh pemilik hak suara di Jakarta pada pemilu mendatang, Ridwan Kamil dinilai sebagai figur yang layak menjadi cawapres.  

Tidak hanya itu, Kang Emil masuk dalam jajaran top of mind sebagai salah satu tokoh yang dinilai berpeluang menjadi calon gubernur DKI dengan pemilih sebanyak 7,4 persen.

Ridwan Kamil hanya kalah dari Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ketika nama Ahok dihilangkan dalam survei, Ridwan Kamil yang paling banyak dipilih. 

Dalam simulasi delapan nama misalnya, elektabilitasnya sebagai calon gubernur DKI mencapai angka 23,3 persen. 

”Ridwan Kamil paling tinggi dukungannya,” imbuhnya.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memberikan keterangan pers seusai penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022 di The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/4/2023). Hasil RUPST tersebut salah satunya adalah penetapan penggunaan laba bersih perseroan termasuk pembagian dividen untuk Tahun Buku 2022, yakni sebesar Rp 1,1 triliun. Angka tersebut setara dengan 49,47 persen dari laba bersih yang berhasil dibukukan oleh bank bjb di Tahun Buku 2022 sebesar Rp 2,22 triliun. Tahun buku 2022 bank bjb berhasil mencatatkan pertumbuhan laba yang berkualitas, sehingga dividen per lembar saham pun meningkat dari Rp 99,11 menjadi Rp 104,55. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GAN)

Dalam simulasi tersebut, elektabilitas Ridwan Kamil mengalahkan Sandiaga Uno dengan 19,5 persen dan AHY dengan 11, 3 persen. 

Ketika Indikator Politik Indonesia mengerucutkan kembali nama-nama yang bisa dipilih dalam pemilihan gubernur DKI tahun depan menjadi enam nama tanpa Sandiaga Uno, Ridwan Kamil kembali berada di posisi teratas. 

Kesimpulannya, lanjut Burhanuddin, hasil survei Indikator Indonesia memotret jika Ahok tidak disertakan dalam survei calon gubernur DKI dalam pemilu tahun depan, elektabilitas Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno meningkat paling besar. 

Dukungan terhadap mereka berdua jadi yang tertinggi. 

”Ini terutama karena mereka sudah sangat populer, hampir semua warga DKI Jakarta tahu Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno,” terang dia. 

Sebagai informasi, hasil survei tersebut didasarkan pada lima survei dalam rentang waktu Februari 2021 sampai Maret 2023.

Dalam materi presentasi yang disampaikan Burhanuddin terkait metodologi survei, dijelaskan bahwa populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi DKI Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Jumlah sampel basis survei sebanyak 820 orang, kemudian dilakukan oversampel di Dapil DKI I dan DKI II menjadi masing-masing 800 responden, sehingga total sampel yang dianalisis sebanyak 2060 responden.

Baca juga: Dukungan Capres ke Prabowo, Ketua Umum PBB Yusril: Belum Final Masih Penjajakan

Dengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel basis sebanyak 820 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95%.

Sampel berasal dari seluruh kota yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).

Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini