News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Khofifah Digadang-gadang Cawapres Anies Baswedan, Ketum Demokrat AHY Top List

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AHY, Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa - Nama Gubernut Jawa Timur, Khofifah Indar, mencuat diperbincangkan internal PKS untuk menjadi cawapres dampingi Anies di Pilpres 2024, Demokrat: AHY minimal wakil presiden.

Kalangan muda atau milenial nantinya bisa memiliki kesempatan untuk maju di Pilpres 2024 mendatang.

Herman juga menambahkan bahwa sosok AHY diklaim tepat untuk direpresentasikan sebagai figur dan haragap milenial.

"Kami untuk seluruh kader partai Demokrat berdoa agar semoga nanti pilihan wakil presidennya nanti ke mas AHY. Sehingga nanti apa yang disebut terkait anak anak milenial betul betul ada representasinya. Karena AHY masih berusia yang saya kira relevan dengan harapan dan keinginan milenial," pungkasnya.

Kendati demikian, Ketum NasDem, Surya Paloh, sebelumnya berpendapat mengenai Anies-AHY di Pilpres 2024 lebih menjanjikan dari segi objektif dan objektif.

"Barangkali mungkin politisi satu orang yang bicara atau merupakan keputusan yang kolektif kita enggak tahu,"

"Itu kan (Anies-AHY lebih menjanjikan) subjektivitas, objektivitas yang ada di dalam kawan-kawan,"

"Saya bilang semuanya yang berpikir baik ya kita tanggapin baik-baik saja," kata Surya Paloh, Jumat (10/3/2023).

Elektabilitas Khofifah DIkatakan Kalah dari AHY

Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Kolase TribunTimur.com)

Baca juga: Tim 8 Koalisi Perubahan Bahas Nama Mahfud-Khofifah Jadi Cawapres Anies

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menilai pasangan Anies-AHY lebih menjanjikan ketimbang Anies-Khofifah.

Andi Arief menambahkan bahwa Pilpres 2024 nanti cakupannya nasional, bukan basis wilayah atau geografi sebagaimana anggapan bahwa bisa memenangkan Jawa berarti memenangkan Pilpres.

"Jadi bukan pilpres yang dipisah-pisah antara pemilu Jawa Timur dengan pemilu yang ada di seluruh Indonesia, jadi itu kesalahan berpikir," kata Andi, Jumat (10/3/2023).

Andi kemudian bicara bahwa pemimpin di daerah belum tentu didukung penuh oleh masyarakat yang dipimpinnya, sebab gubernur tak langsung mendapatkan dukungan wilayahnya.

"Jadi, bukan berarti representasi seorang gubernur itu pasti akan mewakili wilayah itu, itu kesalahan berpikir yang kedua," tuturnya.

Andi menegaskan bahwa Khofifah Indar masih kalah jauh elektabilitasnya dengan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini