News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Khofifah Digadang-gadang Cawapres Anies Baswedan, Ketum Demokrat AHY Top List

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AHY, Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa - Nama Gubernut Jawa Timur, Khofifah Indar, mencuat diperbincangkan internal PKS untuk menjadi cawapres dampingi Anies di Pilpres 2024, Demokrat: AHY minimal wakil presiden.

TRIBUNNEWS.COM - Koalisi Perubahan disebut banyak membicarakan mengenai Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, sebagai kandidat terkuat mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Khofifah Indar Parawansa merupakan politisi dari kader Partai PKB, yang diketahui bukan anggota Koalisi Perubahan.

Koalisi Perubahan terdiri dari NasDem, Demokrat, dan PKS.

Nama Khofifah ini sedang hangat-hangatnya diperbincangkan dalam internal PKS.

"Bu Khofifah banyak dibincangkan di internal karena pertama memang cool (keren) orangnya."

"Kemudian basisnya Jawa Timur, bisa memperkuat elektabilitas Mas Anies agak bisa kita ambil buat pemilih perempuan, dan mudah-mudahan terbuka Aakses ke teman-teman Nahdalatul Ulama." kata Politisi PKS, Mardani Ali Sera, Sabtu (13/5/2023) dikutip dari TribunJabar.com.

Baca juga: PKS: AHY Top List Cawapres Anies, Nama Khofifah Menguat di Internal Koalisi

Selain Khofifah, ada juga nama yang digadang-gadang menjadi kandidat cawapres mendampingi Anies di Pilpres 2024.

Seperti mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Perlu disebut Mas AHY buat saya sangat top list ya. Karena beliau Ketua Umum Partai bawa 54 kursi, kemudian muda, berprestasi," tambahnya.

Mardani juga membeberkan bahwa Ahmad Heryawan juga berpengalaman dalam memimpin Jawa Barat pada periode 2004-2008 dan 2008-2018.

Demokrat: Tiada Nama Cawapres Lain Selain AHY

Diketahui sebelumnya, pihak Demokrat menolak membahas mengenai nama cawapres Anies Baswedan selain Ketum mereka, AHY.

Apalagi Demokrat juga sangat optimis nama AHY menjadi cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024.

"Kan belum ada ketetapan. Jadi kita optimis AHY akan bisa menjadi wakil dari mas Anies ke depannya. Jadi konsisten kita tidak lagi berbicara persoalan menjadi wakil siapa. Ini menjadi wakil Anies Baswedan," kata Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Demokrat, Herman Khaeron, Sabtu (11/3/2023).

Kalangan muda atau milenial nantinya bisa memiliki kesempatan untuk maju di Pilpres 2024 mendatang.

Herman juga menambahkan bahwa sosok AHY diklaim tepat untuk direpresentasikan sebagai figur dan haragap milenial.

"Kami untuk seluruh kader partai Demokrat berdoa agar semoga nanti pilihan wakil presidennya nanti ke mas AHY. Sehingga nanti apa yang disebut terkait anak anak milenial betul betul ada representasinya. Karena AHY masih berusia yang saya kira relevan dengan harapan dan keinginan milenial," pungkasnya.

Kendati demikian, Ketum NasDem, Surya Paloh, sebelumnya berpendapat mengenai Anies-AHY di Pilpres 2024 lebih menjanjikan dari segi objektif dan objektif.

"Barangkali mungkin politisi satu orang yang bicara atau merupakan keputusan yang kolektif kita enggak tahu,"

"Itu kan (Anies-AHY lebih menjanjikan) subjektivitas, objektivitas yang ada di dalam kawan-kawan,"

"Saya bilang semuanya yang berpikir baik ya kita tanggapin baik-baik saja," kata Surya Paloh, Jumat (10/3/2023).

Elektabilitas Khofifah DIkatakan Kalah dari AHY

Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Kolase TribunTimur.com)

Baca juga: Tim 8 Koalisi Perubahan Bahas Nama Mahfud-Khofifah Jadi Cawapres Anies

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menilai pasangan Anies-AHY lebih menjanjikan ketimbang Anies-Khofifah.

Andi Arief menambahkan bahwa Pilpres 2024 nanti cakupannya nasional, bukan basis wilayah atau geografi sebagaimana anggapan bahwa bisa memenangkan Jawa berarti memenangkan Pilpres.

"Jadi bukan pilpres yang dipisah-pisah antara pemilu Jawa Timur dengan pemilu yang ada di seluruh Indonesia, jadi itu kesalahan berpikir," kata Andi, Jumat (10/3/2023).

Andi kemudian bicara bahwa pemimpin di daerah belum tentu didukung penuh oleh masyarakat yang dipimpinnya, sebab gubernur tak langsung mendapatkan dukungan wilayahnya.

"Jadi, bukan berarti representasi seorang gubernur itu pasti akan mewakili wilayah itu, itu kesalahan berpikir yang kedua," tuturnya.

Andi menegaskan bahwa Khofifah Indar masih kalah jauh elektabilitasnya dengan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

“Khofifah potensial, tetapi bahwa berdasarkan survei dia jadi tidak potensial. Lihat survei cawapres atau capresnya kan sangat jauh di bawah AHY. (Survei) yang berpasangan juga, Anies-AHY dan Anies-Khofifah, lebih besar Anies-AHY kira-kira itu data kuantitatifnya," kata Andi.

Karena itulah, Andi menyebut pasangan Anies-AHY lebih menjanjikan dari tokoh lain.

"Nah, itulah perlunya dalam simulasi-simulasi kami menunjukkan bahwa Anies-AHY yang cukup menjanjikan ketimbang Anies-Khofifah. Tapi sekali lagi, ini kan sudah kuasanya Pak Anies, silakan saja. Pak Anies kan sudah mengeluarkan 5 kriteria dan menurut kami kriterianya sangat masuk akal," jelas Andi.

"Jadi tidak ujug-ujug ya, kita lihat nanti dia memilih Pak AHY, Aher, Andika atau milih Khofifah. Kalau saya ditanya sebagai kader Demokrat, saya pasti memilih Pak AHY sebagai wakil," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Pondra Puger, Igman Ibrahim)(TribunJabar.com/Hermawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini