News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Ketua Banggar DPR Optimistis Tahun Politik Berdampak Positif ke Perekonomian Indonesia

Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, MH Said Abdullah. Said Abdullah optimistis perekonomian Indonesia bergairah di tahun politik khususnya jelang Pemilu serentak 2024.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah optimistis perekonomian Indonesia bergairah di tahun politik khususnya jelang Pemilu serentak 2024.

Dia meyakini pelaksanaan pemilu 2024, yang sebagian besar tahapannya dilakukan pada tahun 2023, justru akan memberikan insentif pada sektor riil.

Menurutnya, pemilu akan mendorong konsumsi oleh semua kontestan, baik kontestan pilpres, maupun pileg.

Baca juga: Tahun Politik, KNPI Ajak Pemuda Jaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Awalnya, Said menjelaskan bagaimana keseluruhan indikator ekonomi nasional menunjukkan angka positif, mulai dari kondisi perekonomian nasional yang menunjukkan kinerja baik, yakni pada kuartal I 2023 tumbuh 5,03 persen (yoy).

"Saya berkeyakinan, pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini bisa mencapai 5,1-5,3 persen, sehingga asumsi pertumbuhan ekonomi 2024 sebesar 5,3-5,7 persen cukup realistis, namun harus disertai best effort," kata Said dalam keterangannya, Sabtu (20/5/2023)

Politisi PDIP itu memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2024 dalam rentang yang diusulkan pemerintah, yakni pada kisaran 5,4-5,5 persen.

"Melihat tren laju inflasi yang turun, saya perkirakan inflasi pada tahun ini mencapai 4 persenan, dengan mempertimbangkan tingkat konsumsi sektor riil yang naik karena perhelatan pemilu tahun depan, sehingga masuk akal jika perhitungan inflasi pada tahun depan di kisaran 3 persen," kata dia.

Baca juga: Bappenas: Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tidak Cukup Bawa RI Keluar dari Negara Berpendapatan Menengah

Kemudian, kecenderungan rupiah yang terus perkasa berhadapan dengan USD, serta ketidakpastian sektor keuangan Amerika Serikat, apalagi recovery sektor perbankan tidaklah singkat, dia mengatakan publik bisa optimistis kurs rupiah pada tahun depan bisa bertahan dalam range 14.600-14.900.

Lebih lanjut, Said mengataka  di tengah ekonomi Indonesia yang terjaga baik, Surat Berharga Negara (SBN) sebagai tulang punggung pembiayaan, diperkirakan akan diminati oleh investor dalam dan luar negeri, mengingat cerdit rating Indonesia yang dibuat oleh lembaga pemeringkat seperti Fitch, S&P, Moody’s masuk kategori stable.

"Saya perkirakan SBN 10 tahun pda tahun depan akan menguat dilevel 6,5-6,9 persen, dibanding tahun lalu rata rata diatas 7 persen," kata dia

Belum lagi masa booming harga minyak tampaknya telah lewat, Said menyebut tren 1 kuartal di tahun ini harga minyak justru kian melandai, turun di level 75-80 an USD/barel.

"Uusulan pemerintah dengan mengajukan asumsi harga minyak di tahun depan pada level 85 USD/barel sangat realistis," ujar Said.

Adapun tantangan harus dihadapi, dikatakan Said, melihat kecenderungan lifting minyak dan gas bumi yang terus turun.

"target lifting minyak bumi tahun ini sebesar 660 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi sebesar 1100 barel setara minyak per hari tampaknya sulit tercapai," kata dia

Baca juga: Sucofindo Dukung SKK Migas-KKKS Wujudkan Target Produksi Minyak Bumi 1 Juta Barel di 2030

Dia mencatat, pada kuartal 1 2023, realisasi lifting minyak bumi mencapai 614 ribu barel per hari, meskipun meningkat dibanding periode yang sama di tahun 2022 sebesar 612 ribu barel per hari.

"Namun realisasi pada kuartal 1 2023 ini masih di bawah target. Oleh sebab itu, target realistis lifting minyak bumi pada tahun depan saya perkirakan di level 615 ribu barel per hari," kata dia

Sedangkan target lifting gas bumi  juga masih dibawah target, realisasi pada kuartal 1 2023 baru mencapai 88 persen dari target APBN 2023.

"Karena itu saya mengusulkan target lifting gas bumi di level 1000 barel setara minyak bumi pada tahun 2024," pungkasnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini