TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, Pemilu 2024 adalah kontestasi elektoral paling sengit.
Hal itu dikatakan Pangi karena menurutnya, perbedaan elektoral calon presiden (capres) mengalami naik-turun, bahkan saling salip menyalip.
"Sebagai seorang yang mendalami dan mempelajari perilaku pemilih (voting behavior) cukup lama, dugaan saya, Pemilu 2024 adalah kontestasi elektoral paling sengit karena perbedaan elektoral capres naik-turun seperti roller coaster dan saling salip menyalip," kata Pangi, melalui keterangan pers tertulis, Senin (29/5/2023).
Baca juga: PDIP: Kami Siap Apapun Putusan MK soal Sistem Pemilu 2024
Menurutnya, baru kali ini tren elektoral capres begitu kompetitif dan sangat dinamis.
"Sehingga jumlah poros koalisi dan peran cawapres menjadi sangat krusial, apalagi top 3 capres tidak ada yang mencapai angka psikologis 60 persen," ucapnya.
Pangi memprediksi, untuk nama capres akan tetap beredar pada tiga nama, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
"Saya pikir tidak bakal ada efek kejutan, sulit akan ada daya kejut pada bursa capres di luar 3 nama di atas," kata Pangi.
Baca juga: SBY Ingatkan Risiko Chaos Politik Jika MK Paksakan Ubah Pemilu Terbuka Jadi Tertutup
Kebalikan dengan hal tersebut, Pangi menilai, untuk bursa cawapres berpotensi akan ada kejutan.
"Bursa cawapres yang selama ini tidak pernah menjadi pergunjingan dan bising di media justru nanti akan muncul di menit-menit terakhir saat pasangan capres-cawapres diumumkan dan didaftarkan ke KPU RI."