TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung memberikan klarifikasinya terkait isu Presiden Jokowi cawe-cawe dalam urusan Pilpres 2024.
Pramono Anung menegaskan cawe-cawe yang dilakukan Presiden Jokowi bukanlah cawe-cawe untuk mempengaruhi hasil Pemilu.
Namun hanya untuk memastikan Pemilu pada 2024 mendatang bisa berlangsung dengan baik.
Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga memastikan agar hilirisasi program kerja yang sudah dilakukan sebelumnya bisa terus berlanjut, termasuk soal IKN.
Mengingat IKN ini telah mendapat antusias yang luar biasa dari investor luar negeri.
"Enggak, bukan cawe-cawe untuk mempengaruhi hasil Pemilu, sama sekali enggak. Cawe-cawe itu menciptakan Pemilunya berlangsung dengan baik."
Baca juga: Polemik Cawe-cawe di Pilpres, NasDem Minta Jokowi Tak Kerahkan Aparat Dukung Capres Tertentu
"Dan apa yang menjadi keinginan beliau untuk hilirisasi tetap berlanjut, kemudian IKN tetap bisa berlangsung dengan baik."
"Karena memang IKN ini juga mendapatkan antusias yang luar biasa dari investor luar negeri," kata Pramono Anung dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (30/5/2023).
Lebih lanjut Pramono Anung menekankan bahwa Presiden Jokowi tidak akan melakukan endorse bagi siapapun yang menjadi Capres di Pilpres 2024 mendatang.
"Presiden enggak akan endorse (Capres)," tegasnya.
Baca juga: Tolak MK Putuskan Pemilu Tertutup, Fraksi NasDem: Jokowi Harus Cawe-cawe
Pramono Anung menambahkan, cawe-cawe yang dilakukan Presiden Jokowi lebih kepada hal yang positif.
Di antaranya memastikan Pemilu berlangsung secara terbuka, transparan, serta sesuai dengan asas Pemilu yakni langsung, umum, bebas, dan rahasia (Luber).
Mengingat di era digital ini masih ada kemungkinan Pemilu berlangsung dengan tidak sesuai peraturan perundangan.
"Cawe-cawe untuk hal yang positif, artinya pelaksanaan Pemilu berlangsung transparan, terbuka."
Baca juga: Anies Baswedan Sebut Ada Kekhawatiran di Masyarakat Karena Jokowi Cawe-Cawe di Pilpres 2024
"Karena sekarang ini udah nggak mungkin lah di era digital ini, segala sesuatu misalnya, katakanlah kalau kemungkinan ada hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan."
"Sehingga dalam semangat itu beliau menyampaikan sebenarnya. Karena ada juga pertanyaan berkali-kali kepada beliau mengenai hal itu."
"Dan yang paling penting adalah Pemilunya transparan, terbuka, Luber itu bisa dipenuhi," terang Pramono Anung.
Baca juga: PKS: Jokowi Cawe-cawe di Pilpres karena Panik Elektabilitas Anies Terus Meningkat
Jokowi Akui Cawe-cawe di Pilpres 2024, Politisi PKS: Presiden Mesti Netral dan Imparsial
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengakui bahwa dirinya melakukan cawe-cawe di Pilpres 2024 sangat berbahaya.
"Presiden mesti netral dan inparsial. Presiden Jangan merasa sok tahu, apalagi merasa menjadi pengawal utama proses pemilu," kata Mardani dalam keterangan video yang diterima Tribunnews.com, Selasa (30/5/2023).
Legislator Komisi II DPR RI itu mengatakan biarkan rakyat mengmbil peran sebagai pemilih calon pemimpin.
"Biarkan ketua umum partai politik membuat ijtihad," kata Mardani yang pada Pilpres 2019 lalu dikenal sebagai deklarator #GantiPresiden.
Baca juga: Wakil Ketua Umum Partai Golkar Tak Masalah Jokowi Cawe-cawe Pilpres 2024
Yang harus dilakukan Presiden Jokowi, kata Mardani, adalah memastikan pemilu berlangsung luber dan jurdil.
"Enggak perlu ada skenario satu atau dua pasang. Biarkan mengalir saja, setiap zaman itu ada orangnya," kata Mardani.
"Pak Jokowi fokus saja untuk husnul khotimah. Itu pun sudah berat. Kami yakin ketika Presiden netral dan bekerja dalam koridor yang benar, justru kita akan mendapatkan presiden yang lebih baik ketimbang saat ini," pungkasnya.
Cawe-cawe berarti membantu mengerjakan (membereskan, merampungkan) dan ikut menangani sesuatu.
Baca juga: PPP: Jangan Terlalu Khawatir Jokowi Cawe-cawe, Kita Negara Hukum
Dalam bahasa gaul, arti kata cawe-cawe adalah ikut campur dalam sesuatu urusan atau masalah yang bukan urusannya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang sejumlah pemimpin redaksi media massa dan pegiat media sosial di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (29/5/2023).
Dalam pertemuan tersebut Jokowi menyinggung soal dirinya yang ikut campur dalam Pilpres 2024. Jokowi mengatakan tidak ada undang-undang yang dilanggar dengan dirinya ikut campur dalam Pilpres.
“Ya dia (Jokowi) bilang cawe-cawe enggak melanggar undang-undang,” kata Pemred Tv One Karni Ilyas usai pertemuan.
Jokowi kata Karni mengatakan bahwa Cawe-cawe di Pilpres 2024 bukan untuk kepentingan pribadi.
Baca juga: Apa Itu Cawe-cawe? Mengapa Demokrat dan PKS Protes Jokowi Ikut Cawe-cawe di Pilpres 2024?
Jokowi mengklaim ikut cawe cawe untuk kepentingan nasional.
“Jadi cawe-cawe itu demi negara, bukan demi pribadi,” katanya.
Hal senada disampaikan pegiat media sosial Helmy Yahya yang ikut dalam pertemuan tersebut. Jokowi kata dia mengakui ikut cawe cawe dalam Pilpres 2024.
“Tentang cawe cawe pokoknya. Boleh cawe-cawe,” pungkasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Reza Deni)