TRIBUNNEWS.COM - Tiga partai anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yaitu Demokrat, Nasdem, dan PKS telah menyodorkan sosok bakal cawapres yang akan menjadi duet dengan capres, Anies Baswedan.
Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diusulkan Demokrat, Khofifah Indar Parawangsa diajukan oleh Nasdem, dan Ahmad Heryawan atau Aher yang disodrokan oleh PKS.
Adapun ketiga nama tersebut dibocorkan oleh Juru Bicara PKS, Pipin Sopian.
"Sudah dari PKS jelas menyodorkan nama Aher."
"Dan Pak Said sebagai tim delapan sudah menyampaikan bahwa tiga nama itu adalah Aher kemudian Demokrat AHY, dan dari Nasdem Khofifah," kata Pipin di Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Kendati demikian, Pipin juga mengungkapkan masih ada dua nama lain yang bakal menjadi cawapres Anies.
Baca juga: Sandiaga Uno Usung Percepatan Pembangunan bukan Perubahan, PKS: di Kantong Anies Tak Ada Nama Beliau
Namun, sambungnya, kedua orang tersebut tidak diketahuinya.
"Waktu itu Pak Said sudah bilang 3 dari 5 nama. Duanya itu entah siapa jadi tentu yang di prioritaskan adalah nama yang disodorkan mitra koalisi," sambungnya.
Lalu dari ketiga nama di atas, siapa yang layak mendampingi Anies sebagai cawapres?
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin mengungkapkan terpilihnya cawapres Anies dari ketiga nama tersebut tergantung dari kebutuhan KPP.
Ujang mengatakan, jika melihat dari elektabilitas, maka Aher akan otomatis tereliminasi dari kandidasi cawapres Anies.
Ditambah, sambungnya, mantan Gubernur Jabar itu bukanlah tokoh NU yang menurut Ujang menjadi basis massa terbesar di Indonesia.
"Kemungkinan Aher akan tereliminasi karena elektabilitasnya nggak cukup dan Aher itu kan bukan dari kalangan Nahdiyin sebagai pemilih terbesar di Indonesia," kata Ujang saat dihubungi, Kamis (1/6/2023).
Dengan tereliminasinya Aher, Ujang menganggap pilihan cawapres untuk mendampingi Anies tinggal Khofifah dan AHY.
Baca juga: Cawapres Anies Bakal Diumumkan Hari Ini? Ini Kata PKS, NasDem, dan Demokrat