TRIBUNNEWS.COM - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru pada awal Juni 2023 ini.
Dalam survei yang berjudul “Saling Salip Elektabilitas Calon Presiden dan Wakil Presiden Jelang 2024” ini, menunjukkan hasil simulasi calon presiden (Capres) 2024 yang dipilih masyarakat.
"Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut?... persen" pertanyaan dalam survei.
Hasilnya, pada simulasi 10 nama capres, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto berada di urutan pertama.
Nama Prabowo unggul dibandingkan capres lainnya, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Rinciannya, Prabowo 29,1 persen, Ganjar 26,1 persen dan Anies Baswedan 13,2 persen.
Disusul nama Ridwan Kamil 7,4 persen, dan Erick Thohir 5,1 persen.
Baca juga: 5 Besar Nama Cawapres Menurut Survei Teranyar Indikator Politik Indonesia
Sementara lima nama lain lebih rendah, serta responden yang belum menjawab 11,7 persen.
Lantas, pada simulasi empat nama capres, nama Prabowo juga unggul dibandingkan nama capres lainnya.
Pada simulasi 4 nama capres, Prabowo mendapat 35,2 persen, Ganjar 33 persen, Anies 19,8 persen, dan Airlangga 2 persen.
Sementara responden yang belum menjawab sekitar 10 persen.
Begitu pun pada simulai tiga nama capres.
Prabowo juga berada di urutan pertama, rinciannya Prabowo 47,6 persen, Ganjar 36,1 persen dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto 3, 5 persen.
Kemudian, pada simulasi 3 nama yang kedua, Prabowo pun tertinggi, yakni sebanyak 38 persen.
Disusul Ganjar Pranowo 34,2 persen dan Anies 18,9 persen, sedangkan respons yang belum menjawab sekitar 8,8 persen.
Elektabilitas PDIP Paling Tinggi, Disusul Gerindra dan Golkar
Selain hasil survei simulasi capres 2024, Indikator Politik Indonesia juga melakukan survei terhadap elektabilitas partai.
Berdasarkan survei Indikator Politik, PDI Perjuangan (PDIP) unggul di antara partai-partai peserta Pemilu 2024 lainnya.
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan elektabilitas PDIP sebanyak 20,7 persen.
Disusul Partai Gerindra 17,4 persen dan Partai Golkar 7,7 persen.
Peringkat keempat diduduki Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Diikuti NasDem, Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Perindo, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"PDIP paling tinggi dukungannya, 20,7 persen. Kemudian Gerindra 17,4 persen, Golkar 7,7 persen," kata Burhanuddin, dalam paparannya secara daring, Minggu (4/6/2023).
Baca juga: Peta Elektabilitas Capres Versi 8 Survei Terbaru: Prabowo dan Ganjar Kian Tinggalkan Anies Baswedan
Sementara itu, peringkat ke-11 ditempati Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,9 persen, diikuti Partai Garuda 0,9 persen, Hanura 0,7 persen, Gelora 0,4 persen, Partai Ummat 0,3 persen, PBB 0,3 persen, Partai Buruh 0,0 persen, dan PKN 0,0 persen.
"PKB, NasDem, dan Demokrat masing-masing sekitar 6 persen. PKS 5,2 persen, PAN 3,1 persen, Perindo 3 persen, PPP 2 persen, dan partai lain lebih rendah dukungannya," lanjut Burhanuddin.
Sebagai informasi, survei Indikator Politik Indonesia, dilakukan pada 26-30 Mei 2023.
Adapun pemilihan sampel melalui metode RRD (Random Digit Dialing), yakni teknik memilih sampel melalui proses nomor telepon secara acak dengan sampel sebanyak 1.230 responden.
Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki ponsel, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Adapun margin of error survei diperkirakan ± 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Ibriza Fasti Ifhami)