TRIBUNNEWS.COM - Nama Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono disebut masuk dalam daftar calon wakil presiden (cawapres) bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
"Nama-nama yang disampaikan Mbak Puan kemarin betul, bahkan muncul juga nama Pak Basuki Menteri PUPR," ucap Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (7/6/2023).
Menanggapi hal tersebut, Basuki mengatakan dirinya adalah birokrat dan sudah menginjak usia hampir 70 tahun.
Dirinya juga mengaku tidak tahu-menahu mengenai pengusungan cawapres ini.
"Saya ini birokrat. Saya sudah hampir mau 70 tahun saya tahun depan, saya enggak ngerti (soal pengusungan cawapres)," ungkapnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu.
Baca juga: Respons AHY Masuk Bursa Cawapres Ganjar Pranowo, Singgung Konsisten Dukung Anies Baswedan
Basuki berpendapat, jika memang benar dirinya masuk ke dalam daftar cawapres tersebut, itu merupakan apresiasi wacana.
Dikatakan Basuki juga tidak ada komunikasi sama sekali mengenai hal tersebut.
"Kalau pun itu merupakan apresiasi wacana saja saya kira, tapi enggak ada komunikasi sama sekali," katanya.
Puan Maharani Sebut Ada 10 Nama Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menyebutkan ada 10 nama yang masuk ke dalam radar bursa cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Dari 10 nama tersebut ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hingga Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
"Pencawapresan nama kan banyak, ada 10 (nama). Kalau boleh saya sebutkan yang ada di media, ada Pak Mahfud sudah masuk namanya. Pak Erick Thohir, Pak Ridwan Kamil, Pak Sandiaga Uno, Pak AHY, sopo (siapa) lagi mas? Pak Airlangga, nama-nama itu ya masuk dalam peta yang ada di PDI Perjuangan," kata Puan dalam konferensi pers setelah agenda kedua Rakernas PDIP, Selasa (6/6/2023), dikutip dari TribunJogja.com.
Baca juga: Susunan Tim Khusus yang Godok Cawapres Ganjar Pranowo, Dipimpin Langsung oleh Megawati
10 nama yang disebutkan itu, dikatakan Puan memiliki kelebihan masing-masing.
Maka dari itu, PDIP perlu mempertimbangkan kelebihan yang dimiliki sejumlah kandidat tersebut terlebih dahulu.