TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Momen capres Ganjar Pranowo naik mobil di Bali dan NTB tuai sorotan
Pertama di Bali, Ganjar Pranowo merasakan naik mobil bersejarah milik Ibu Negara RI, Fatmawati.
Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) itu masih atas nama Ibu Fatmawati.
Ganjar Pranowo duduk di kursi depan sebelah kanan, sementara sisi kiri ada tokoh muda Bali, Ni Luh Nitta Prabaningsih sebagai supir.
“Pasti mobil itu sangat bersejarah, diproduksi tahun 1948,” kata Ganjar menanggapi mobil milik Fatmawati di lokasi.
Ganjar yang menumpang di mobil Fatmawati merupakan simbol di antarnya Gubernur Jawa Tengah (Jateng) menuju kursi kepresidenan RI.
Ganjar disimbolkan menjadi Presiden yang diantar mobil milik isteri Presiden pertama RI Ir. Soekarno atau Bung Karno, sekaligus Ibu dari Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri.
Dengan menumpang mobil tersebut, Ganjar bergegas menuju lokasi acara MABAR (Maju Bersama Ganjar) bersama 500 milenial dan generasi Z.
Kedua Ganjar Pranowo tampak ditemani Ketua Harian DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi dalam lawatannya ke Nusa Tenggara Barat (NTB).
Keduanya bersua pertama kali di Roemah Langko, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, NTB, Minggu (18/6/2023) siang.
Usai makan siang bersama, Ganjar diajak TGB satu mobil menuju Kantor DPW Perindo NTB.
Ganjar pun duduk di kursi depan bersama TGB yang menyetir, dan turut menyertai Ketua DPD PDIP NTB H Rachmat Hidayat di kursi belakang.
Setelah mengkonsolidasikan pemenangan Pilpres 2024 di Kantor DPW Perindo, Ganjar dan TGB kembali semobil menuju makam Pahlawan TGKH Zainuddin Abdul Madjid di Selong, Kabupaten Lombok Timur, NTB.
Momen Ganjar Naik Mobil Bersejarah Milik Ibu Negara Fatmawati, Simbol Menuju Kursi Presiden
Bakal calon presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo tampak tampil berbeda saat kunjungannya ke Provinsi Bali, pada Sabtu (17/6/2023).
Ganjar yang turun dari mobilnya di depan pintu masuk Kebon Vintage Cars Bali Classic, Denpasar, Bali terlihat begitu modis layaknya anak muda.
Dengan kemeja putih bermotif garis biru langit dan lingkar kerah sempit, Ganjar berjalan menuju pintu masuk Kebon Vintage Cars untuk melihat mobil-mobil retro.
Salah satunya, Ganjar menengok mobil Plymouth De Luxe Tahun Produksi 1948 berkapasitas mesin 4000 cc.
Mobil ini diproduksi pabrikan Amerika Plymouth selama model tahun 1933-42 dan 1946-50.
Usut punya usut, mobil tersebut merupakan kendaraan milik Ibu Negara RI, Fatmawati. Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) itu masih atas nama Ibu Fatmawati.
Ganjar yang mengetahuinya pun diajak menaikki mobil tersebut.
Ganjar duduk di kursi depan sebelah kanan, sementara sisi kiri ada tokoh muda Bali, Ni Luh Nitta Prabaningsih sebagai supir.
“Pasti mobil itu sangat bersejarah, diproduksi tahun 1948,” kata Ganjar menanggapi mobil milik Fatmawati di lokasi.
Ganjar yang menumpang di mobil Fatmawati merupakan simbol di antarnya Gubernur Jawa Tengah (Jateng) menuju kursi kepresidenan RI.
Ganjar disimbolkan menjadi Presiden yang diantar mobil milik isteri Presiden pertama RI Ir. Soekarno atau Bung Karno, sekaligus Ibu dari Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri.
Dengan menumpang mobil tersebut, Ganjar bergegas menuju lokasi acara MABAR (Maju Bersama Ganjar) bersama 500 milenial dan generasi Z.
Dia berbicara soal akses pelaku industri kreatif hingga isu lingkungan.
Adapun sejumlah tokoh muda yang berdialog dengan Ganjar di antaranya Putri Lingkungan Hidup 2020/Enviromentalist Putu Ayu Saraswati, Musisi Bali/Pemrakarsa Anugerah Musik Bali, Gede Bagus selaku GenZ & Viral Enviromental Activist, hingga Pancawara Grup dan Youtuber, David Allen.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menengok 215 koleksi mobil retro dan klasik milik Kebon Vintage Cars Bali, Jos Dharmawan.
Di antaranya Ford model T 1917, Chevrolet Deluxe, Morgan, Cadilac, truk ZIL, hingga Dodge Brothers.
“Ternyata ini kolektornya luar biasa. Ada 215 kalau tidak salah mobil-mobil kuno dan semua hidup. Tadi sempat naik mobil yang STNK-nya katanya masih atas nama Bu Fatmawati,” pungkas Ganjar.
Saat Ganjar Makan Siang dan Diajak Semobil Bareng TGB Zainul Majdi di NTB
Bakal calon presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo tampak ditemani Ketua Harian DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi dalam lawatannya ke Nusa Tenggara Barat (NTB).
Keduanya bersua pertama kali di Roemah Langko, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, NTB, Minggu (18/6/2023) siang.
Di tempat makan itu, Ganjar yang mengenakan kemeja bermotif garis-garis disambut hangat TGB bersama ulama khos, tokoh masyarakat, tokoh adat, hingga anak muda.
TGB yang memakai kemeja putih Partai Perindo dan sorban putih bermotif garis coklat pun menyalami Ganjar dengan ramah.
Kemudian keduanya makan siang bersebelahan bersama tokoh-tokoh lainnya.
Terlihat ada banyak lauk pauk di meja Ganjar dan TGB.
Mulai dari sate ayam, ayam taliwang, hingga kangkung yang sudah disediakan.
Keduanya pun makan bersama sambil sesekali berbincang.
“Saya penggemar kangkung plecing sekaligus ayam taliwang. Jadi saya diajari bagaimana bumbunya yang sangat banyak itu dan sangat enak,” kata Ganjar merespons menu santapannya bersama TGB.
“Jadi kalau kita rasakan masakan-masakan yang enak, pasti kita punya pertanian yang hebat karena pasti seluruh bumbu-bumbu itu ada di sekitar sini artinya rakyat kita punya tanaman-tanaman yang membikin kuliner kita lebih enak,” sambung dia.
Ganjar kemudian menyampaikan kedekatan emosionalnya dengan masyarakat NTB, khususnya petani.
Saat masih menjabat Anggota DPR RI, Ganjar sempat mengobrol pertama kali dengan petani tembakau ketika Bandara Internasional Lombok Praya masih dibangun.
Di pemerintahan, Ganjar juga sering berkomunikasi dengan masyarakat NTB. Terutama ketika terjadi beberapa kali bencana alam di Pulau Seribu Masjid tersebut.
“Pada saat ada bencana Jawa Tengah juga datang ke sini sehingga kita sekarang punya hubungan silaturahmi yang sangat baik dan saling mengingatkan,” pungkas Ganjar.
Usai makan siang bersama, Ganjar diajak TGB satu mobil menuju Kantor DPW Perindo NTB.
Ganjar pun duduk di kursi depan bersama TGB yang menyetir, dan turut menyertai Ketua DPD PDIP NTB H Rachmat Hidayat di kursi belakang.
Setelah mengkonsolidasikan pemenangan Pilpres 2024 di Kantor DPW Perindo, Ganjar dan TGB kembali semobil menuju makam Pahlawan TGKH Zainuddin Abdul Madjid di Selong, Kabupaten Lombok Timur, NTB.
Ganjar Kunjungi NTB Hari Ini, Konsolidasi hingga Berziarah ke Makam TGKH Zainuddin Abdul Madjid
Bakal calon presiden (Bacapres) daribPDI Perjuangan Ganjar Pranowo melanjutkan kunjungannya ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (18/6/2024).
Di Kota Seribu Masjid itu, Ganjar diagendakan mengikuti sejumlah kegiatan, di antaranya konsolidasi di Kantor DPD PDIP NTB, bersilaturahmi ke Kantor DPW PPP NTB, berziarah ke makam TGKH Zainuddin Abdul Madjid, dan berorasi di Lapangan Nasional.
Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat mengatakan kegiatan Ganjar diawali dengan memberikan arahan dalam agenda konsolidasi PDIP, lalu kemudian menuju Kantor DPW PPP NTB.
"Setelah itu, baru ke taman makam nenek Tuan Guru Bajang atau TGB yang merupakan pahlawan nasional. Setelah dari makam, baru ke Lapangan Nasional yang akan dihadiri 25 ribu-28 ribu orang massa PDIP. Nanti ada relawan segala, mungkin akan lebih. Saya habiskan kekuatan saya untuk 28 ribu itu," kata Rachmat.
Menurut Rachmat, Lapangan Nasional merupakan tempat yang sama mengantar Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo (Jokowi) duduk menjadi kepala negara.
"Ini Lapangan Nasional yang kami pakai mendatangkan Mas Ganjar ini adalah lapangan bersejarah untuk Partai. Tiga kali partai menang, pada 1999 Ibu Megawati orasi menang. 2014 Jokowi menang dan 2019 Jokowi menang," tegas dia.
Baca juga: Disinggung soal Cawapres Ganjar Pranowo, Puan Maharani: Kami Belum Terima Proposal Apapun
Anggota Komisi VIII DPR RI itu menerangkan DPD PDIP NTB berupaya memenangkan Ganjar dengan target perolehan 51 persen suara.
Menurut dia, angka itu merupakan arahan dari Ketua Umum PDIP Megawati yang belum tercapai pada Pilpres 2019.
Pasalnya, pada Pilpres 2019, kemenangan Jokowi di NTB pada angka sekitar 28 persen.
Namun, Rachmat melihat antusias masyarakat NTB terhadap Ganjar sangat tinggi sehingga dirinya optimistis bisa memenangkan suara mayoritas.
"Sekarang kalau melihat penerimaan masyarakat ke Ganjar, saya berani mengatakan 51 persen. Walaupun bisa lebih dari target jadinya," jelas dia. (tribun network/thf/Tribunnews.com)