TRIBUNNEWS.COM - Inilai fakta-fakta Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko, usai menemui Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Langkah Budiman Sudjatmiko menemui Prabowo Subianto pada Selasa (18/7/2023) kemarin, menuai polemik.
Sebab, PDIP telah sepakat untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon peresiden (Bacapres) dalam pemilihan presiden (Pilres) 2024.
Meski Budiman mengatakan, hal tersebut sebagai hak pribadi, namun DPP PDIP berencana memanggil politisi partai berlambang banteng itu.
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, mengatakan pihaknya akan memanggil Budiman setelah masa reses anggota DPR RI.
"Iya pasti kita panggil, saya pulang dari reses dipanggil. Semua sama, itu aturan berlaku untuk semua anggota partai tanpa kecuali," kata Komarudin saat dihubungi, Rabu (19/7/2023).
Sementara itu, Bacapres Ganjar Pranowo menanggapi santai perihal seniornya, yakni Budiman yang menemui Prabowo Subianto pada Selasa (18/7/2023).
Baca juga: PAN Kepada Budiman Sudjatmiko: Pisah Koalisi Bukan Berarti Harus Saling Bermusuhan
Fakta Budiman Sudjatmiko usai Temui Prabowo
1. PDIP akan Panggil Budiman Sudjatmiko
Pasca menemui Prabowo Subianto pada Selasa kemarin, DPP PDIP akan memanggil Budiman untuk dimintai keterangan.
Komarudin Watubun menilai, sebagai anggota partai, maka kebebasan individu terutama dalam konteks politik diatur partai.
"Budiman malah datang di Prabowo. Itu indikasi pelanggaran disiplinnya itu," ucapnya.
Lebih lanjut, Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan PDIP itu, menyayangkan pernyataan Budiman yang mengaku menemui Prabowo bukan mewakili partai, melainkan pribadi.
"Jadi tidak bisa dibilang "wah ini saya pribadi", itu tidak bisa. Dan orang sekelas Budiman Sudjatmiko masa tidak tahu berorganisasi, gimana sih," tegas Komarudin.
Komarudin menjelaskan, seluruh anggota partai wajib mendukung keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang memutuskan Ganjar Pranowo sebagai bacapres.
"Mungkin secara pribadi tidak setuju, tapi konsekuensi sebagai orang partai ya kalau sudah diputuskan semua harus mendukung itu," ungkapnya.
2. Respons Ganjar Pranowo: Itu haknya Pak Budiman
Bacapres PDIP, Ganjar Pranowo, menanggapi santai Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko, yang menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Ganjar menyebut, bahwa hal itu merupakan hak pribadi.
"Itu haknya Pak Budiman," kata Ganjar Pranowo saat ditemui usai bertemu relawan di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Ganjar mengaku, tak risau soal sikap Budiman yang memberikan sinyal dukungan kepada Prabowo.
Menurutnya, sikap Budiman itu tak akan mengganggu kesoliditasan PDIP dalam Pilpres 2024.
"Oh tidak. Tidak pernah terganggu," jelas Ganjar.
3. Reaksi Puan
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, merespons pertemuan Budiman Sudjatmiko dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden (bacapres), Prabowo Subianto.
Puan mengatakan, ia tidak melarang Budiman bertemu Prabowo apalagi untuk silaturahmi dan mendiskusikan masa depan bangsa.
Silaturahmi, kata Puan, merupakan hal yang positif dan tidak ada yang salah dengan hal itu.
"Semuanya boleh saja bersilahturahmi dan dalam kemudian mendiskusikan masa depan bangsa dan negara," kata Puan pada sela-sela pelatihan juru kampanye (Jurkam) pemenangan Ganjar di I News Tower, Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Puan berpendapat, pertemuan menjadi sangat penting guna menghindari salah paham, apalagi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Pertemuan itu sah-sah saja, apalagi di politik semuanya itu harus bertemu untuk membicarakan satu sama lain, juga untuk supaya tidak ada salah paham," ucapnya.
Meski begitu, Puan mengaku belum mengetahui apakah langkah Budiman menemui Prabowo itu, atas perintah DPP PDIP atau bukan.
"Saya enggak tahu apakah itu ada perintah (DPP PDIP). Jadi ya nanti sesudah pertemuan kita dengar apa yang sebenarnya dibicarakan," imbuh putri Megawati Soekarnoputri itu.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko Bakal Dipanggil PDIP Buntut Bertemu Prabowo, Akui Siap: Bukan Risiko
4. Budiman Sudjatmiko Akui Siap Dipanggil
Budiman Sudjatmiko mengaku siap dipanggil oleh Kantor DPP PDIP usai pertemuannya dengan Prabowo Subianto.
Politikus PDIP itu, mengatakan pemanggilan dirinya setelah bertemu Prabowo Subianto bukan sebuah risiko.
Jika ada pemanggilan, menurut Budiman, ia akan mendukung karena adanya jalinan komunikasi.
"Oh gak ada masalah. Oh saya suka biasa kok dipanggil panggil," kata Budiman Sudjatmiko di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan pada Selasa (18/7/2023) malam.
"Dipanggil kan bukan sebuah risiko, biasa aja, malah justru bagus toh ada komunikasi. Jangan-jangan selama ini gak bisa dipanggil, justru bisa ketemu," jelasnya.
Budiman menjelaskan, pertemuannya dengan Prabowo hanya berdiskusi biasa dan kedatangannya tidak mewakili PDIP maupun Megawati Soekarnoputri.
"Ini individu pribadi saya. Kalau yang mewakili partai Ibu Mega, yang mewakili partai itu Sekjen, bukan saya. Mba Puan," ungkapnya.
Diketahui Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko, melakukan pertemuan dengan bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan, pada Selasa (18/7/2023) malam.
Pertemuan tersebut, berlangsung tertutup selama dua jam.
Setelah pertemuan, Budiman menilai Prabowo salah satu figur yang layak menjadi pemimpin masa depan.
"Saya berharap Pak Prabowo sehat, teruskan tugas, tunaikan tugas, dan saya ingin orang Indonesia layak untuk mendapatkan orang terbaik, salah satunya Pak Prabowo," kata Budiman
Diberitakan sebelumnya, Budiman merasa banyak memiliki kesamaan pandangan kepimimpinan dengan Prabowo.
Di antaranya, keduanya ingin membawa Indonesia bangkit di tengah banyaknya turbulensi.
"Saya mengapresiasi dan merasa bahwa Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya dalam pengertian suatu bangsa yang ingin bangkit di tengah turbulensi," ungkapnya.
Oleh sebab itu, kata Budiman, diperlukan sosok yang kepemimpinan berasal dari intelejen dan aktivis untuk menghadapi krisis global.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Rifqah, Fersianus Waku, Igman)