TRIBUNNEWS.COM - Berikut makna kemeja motif garis-garis berwarna hitam putih yang dikenakan bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo.
Dalam acara Silaturahmi 1 Muharam 1445 H, Ganjar Pranowo dan relawannya terlihat mengenakan kemeja hitam putih.
Ganjar Pranowo menyampaikan, motif kemeja hitam putih itu merupakan desain yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Beliau (Jokowi) pun sangat perhatian sampai detail baju, sehingga merekomendasikan untuk saya pakai," ungkapnya di hadapan ratusan relawan di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Lantas, apa makna di baliknya?
Baca juga: Rangkuman Hasil 18 Survei Terbaru Capres 2024 Tiga Bulan Terakhir: Prabowo, Ganjar, dan Anies
Ganjar Pranowo mengungkapkan, kemeja dengan motif garis-garis hitam putih itu sebagai penanda bahwa dirinya bukan orang yang abu-abu dalam mengambil sikap.
Termasuk, soal mengambil keputusan dalam situasi sulit.
"Kenapa (baju kemeja) hitam putih. Saya sampaikan bahwa saya bukan orang abu-abu."
"Ketika kita bersikap pada sebuah keputusan yang sulit, Anda mau pilih yang mana," jelas Ganjar Pranowo yang disambut tepuk tangan ratusan relawannya.
Selain itu, Gubernur Jawa Tengah ini meyakini seluruh relawan pendukungnya bukanlah orang yang abu-abu dalam bersikap.
"Saya yakin yang hadir di sini sudah memilih pada sikap itu, mudah-mudahan kita sama," lanjutnya.
Baca juga: Apa Peran Andika-Gibran sebagai Jurkam Ganjar di Pilpres 2024? Ini Kata Direktur LSI
Kata Relawan
Dikutip dari Wartakotalive.com, pengurus dari sekitar 300 organ relawan menghadiri acara silaturahmi tersebut.
Ketua Pelaksana Silaturahmi 1 Muharram 1445 H Relawan Ganjar Pranowo, Teddy Wibisana, mengatakan acara tersebut satu di antaranya untuk pembekalan relawan.
"Sebetulnya, intinya pembekalan Mas Ganjar kepada relawan."
"Kedua secara simbolis tadi menggunakan kemeja hitam putih sebagai bentuk relawan garis lurus," ungkapnya di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta Pusat, Rabu.
Baca juga: Ganjarist Nilai Sikap Ganjar soal Pencopotan Baliho Tunjukkan Kebijaksanaan Seorang Pemimpin
Menurutnya, alasan relawan mengenakan kemeja hitam putih itu untuk tidak abu-abu mendukung Ganjar Pranowo.
"Relawan yang secara hitam putih mana yang benar menyingkirkan yang salah."
"Secara hitam putih tidak lagi abu-abu untuk mendukung Ganjar Pranowo," beber Teddy.
Pernyataan Ganjar soal Dukungan Relawan
Ganjar Pranowo menilai relawan bisa menjadi penentu kemenangan dalam kontestasi pemilihan umum (Pemilu).
Hal tersebut, kata dia, terlihat dari dua pemilu sebelumnya, yaitu pada 2014 dan 2019, di mana Jokowi menjadi pemenangnya.
“Setidaknya dua kali Pemilu ternyata relawan memang menentukan,” ujarnya di Gedung Serba Guna Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, dilansir Kompas.com.
Baca juga: Erick Thohir Klaim Sebulan Sekali Berkomunikasi dengan Prabowo dan Ganjar, Bicarakan Cawapres?
Ia menyebut, dukungan relawan dalam pemenangan seorang calon pemimpin merupakan kekuatan tersendiri yang sangat diperhitungkan.
Kekuatan ini tidak hanya penting untuk pemilihan presiden (pilpres), tetapi juga pemilihan kepala daerah (pilkada), seperti pemilihan gubernur (pilgub) dan pemilihan bupati (pilbup).
“Ternyata relawan memang punya kekuatan tersendiri dan sudah dibuktikan seluruh dukungan tidak hanya dalam pilpres ada juga di pilgub, pilihan bupati."
“Ternyata mereka menempati posisi yang sungguh-sungguh memberikan ruang landscape Republik Indonesia, itulah realitas setidaknya dalam 10 tahun terakhir,” terang Ganjar Pranowo.
Baca juga: Erick Thohir Sebut PAN Bukan Hanya Mendorong Dirinya Bersama Prabowo, Tapi Juga ke Ganjar
Sebagai informasi, penggunaan kemeja dalam kontestasi Pemilu pernah dilakukan oleh Jokowi bersama Basuki Tjahja Purnama atau Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta pada 2012 lalu.
Saat itu, keduanya mempopulerkan diri dengan mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna merah.
Pada Pilpres 2014, Jokowi bersama wakilnya Jusuf Kalla mengenakan kemeja berwarna putih lengan panjang.
Namun, pada bagian lengan digulung yang mengartikan bahwa keduanya siap bekerja untuk rakyat.
Adapun saat ini terdapat tiga nama bakal capres untuk Pilpres 2024 mendatang.
Ketiganya yakni Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Prabowo Subianto merupakan bakal capres yang diusung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
Lalu, Ganjar Pranowo didukung empat partai yakni PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura.
Sementara, Anies Baswedan diusung sebagai capres oleh Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai Demokrat, Partai NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
(Tribunnews.com/Nuryanti/Fransiskus Adhiyuda Prasetia) (Kompas.com/Irfan Kamil) (Wartakotalive.com/Alfian Firmansyah)