News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Prabowo Ungkit soal Perindo Pindah Haluan Dukung Ganjar sebelum PAN dan Golkar Gabung

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo di kediaman Prabowo, di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2023). Prabowo ungkit Perindo pindah haluan dari sebelumnya dukung Prabowo lalu memutuskan untuk merapat ke PDIP dukung Ganjar.

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengungkit soal Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang pindah haluan dari Gerindra dan merapat ke PDI Perjuangan (PDIP).

Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo yang sebelumnya mendukung Prabowo memutuskan untuk merapat ke PDIP dan mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres.

Namun, hal itu tidak dipermasalahkan oleh Prabowo.

Menurut Prabowo, seluruh partai boleh menentukan pilihannya masing-masing.

Prabowo pun meyakini pindahnya dukungan Perindo ke Ganjar Pranowo, bukan merupakan campur tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Demokrat Tak Terkejut PAN dan Golkar Dukung Prabowo: Sudah Terprediksi Sejak Awal

Dijelaskan Prabowo, Jokowi adalah sosok yang demokratis dan tidak memaksakan kehendak sesuai dengan keinginannya.

"Itu kenyataannya demikian, bukti sudah banyak pada suatu saat Perindo datang ke kami mengatakan mendukung saya kemudian Perindo berubah haluan dan keluar."

"Presiden Jokowi tidak campur tangan sama sekali," ungkap Prabowo, dikutip dari YouTube Kompas TV.

Hal itu, lanjut Prabowo, juga berlaku pada merapatnya dua partai besar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golongan Karya (Golkar) ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Prabowo menegaskan tak ada campur tangan atau perintah Jokowi untuk PAN dan Partai Golkar merapat ke Gerindra.

"Pak Jokowi orang yang sangat demokratis, jadi beliau sangat menghormati hak setiap partai politik."

"Yang harus saya tegaskan, jadi apapun keputusan partai manapun beliau pasti restui. Saya kira apapun keputusan saya dan para ketua umum partai politik, beliau (Jokowi) tidak akan melarang dan tidak akan mendikte," ungkap Prabowo.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) 2024. (Istimewa)

Perindo Sebut PDIP Lebih Siap

Perindo telah memutuskan merapat ke PDIP dan mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden 2024 karena berharap elektabilitas Partai Perindo ikut terkerek setelah melabuhkan dukungan ke sosok usungan Megawati itu.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo dalam acara pelantikan Badan Serikat Pekerja Persatuan Indonesia (Basperindo) di kantor DPP Partai Perindo, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (11/6/2023).

"Jadi sebetulnya yang membedakan paling mendasar adalah kesiapan daripada PDIP untuk mengusung capresnya karena thresholdnya sudah terlewati di atas 20 persen, sehingga kerja sama yang kita lakukan itu adalah pasti."

"Karena saya sangat berharap dengan adanya kerja sama ini elektabilitas Partai Perindo akan lebih cepat naik," kata Hary Tanoe, dikutip dari WartaKotalive.com.

Hary Tanoe mengungkapkan Perindo bisa saja mendukung Prabowo Subianto sebagai capres, namun Hary Tanoe menilai kesiapan PDIP lebih matang.

Meskipun Prabowo dinilai mampu diterima banyak masyarakat dan diyakini meneruskan program Jokowi.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo usai konferensi pers terkait pertemuan keduanya di kediaman Prabowo, di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2023). Pertemuan kedua ketua umum partai politik ini untuk menjalin silaturahmi. WARTA KOTA/YULIANTO (WARTA KOTA/YULIANTO)

Ajukan TGB jadi Cawapres

Tidak lama setelah gabung PDIP, Perindo pun mengusulkan Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.

Lebih lanjut, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat mengatakan pihaknya masih mengkaji usulan tersebut.

"Ini kan banyak sekali ya tokoh-tokohnya, ini akan kita inventarisasi kemudian dikaji satu per satu. Kemudian kapan keputusannya? Ya nanti kita lihat, ya jadi bagus saja," kata Djarot di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Djarot menuturkan TGB merupakan sosok yang memiliki pengalaman dan komunikasinya bagus.

"Pak TGB juga punya pengalaman, beliau memimpin NTB cukup bagus, beliau juga seorang intelek dan komunikasinya bagus," ujar Djarot.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Fersianus Waku)(WartaKotalive.com/Alfarizy Ajie Fadhilah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini