News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Aktivis 98 Nilai Budiman Sudjatmiko Berkhianat usai Dukung Prabowo, Ingatkan soal Kasus Wiji Thukul

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lukisan Wiji Thukul (kiri) dan Foto Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko bersama Bacapres Gerindra Prabowo Subianto saat deklarasi relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) yang dilakukan di Semarang. | Aktivis reformasi 1998 memberikan tanggapannya soal Budiman Sudjatmiko yang kini deklarasikan dukungan pada Prabowo Subianto untuk maju Pilpres 2024.

Pasalnya, Prabowo dinilai sebagai salah satu aktor pelanggaran HAM berat pada kerusuhan Mei 1998.

"Manuver Budiman secara terang-terangan mendukung Prabowo adalah dukungan kepada penjahat HAM."

"Itu adalah langkah politik yang ingin menghapus jejak hitam pelaku pelanggaran HAM, meneguhkan politik impunitas,” kata Petrus.

Baca juga: Batal Putuskan Nasib Budiman, PDIP Fokus Bahas Kenaikan Elektabilitas Ganjar

Petrus dengan tegas menolak retorika Budiman yang merasa langkahnya mendukung Prabowo adalah tugas sejarah.

Termasuk menolak pemikiran Budiman yang menganggap Prabowo sebagai pemimpin strategis yang mampu mengemban tugas untuk memajukan Indonesia, siap menghadapi tantangan ke depan, berhadapan dengan negara-negara barat.

Petrus merasa itu hanya pembenaran Budiman semata, agar bisa mendapatkan sesuatu ketika Prabowo berkuasa.

"Itu pembenaran Budiman saja, untuk melegitimasi bahwa berangkulan dengan penculik adalah keharusan
sejarah."

"Itu bukti pragmatisme Budiman supaya bisa mendapatkan sesuatu ketika Prabowo berkuasa. Padahal belum tentu juga Prabowo menang," tegas Petrus.

Baca juga: Belum Terpikir Gabung Gerindra, Budiman Sudjatmiko: Saya PDI Perjuangan Sejati

Lebih lanjut, Petrus menilai Budiman justru mempertontonkan politik oportunis.

Sebab ia memilih berpindah mendukung Prabowo yang dinilainya bisa menang Pilpres, dibanding tetap di PDIP.

"Mana yang lebih menguntungkan? Tetap di PDI Perjuangan tetapi karier politiknya mandeg, atau berpindah ke Prabowo yang digadang-gadang akan memenangi pertarungan pilpres?"

"Budiman memilih meloncat ke mantan Pangkostrad yang dipecat era Presiden Habibie itu, walau menciderai idealismenya sendiri sebagai mantan aktivis. Bahkan, dia telah mencoreng nama baik aktivis 98 secara keseluruhan,” ungkap Petrus.

Baca juga: Dukung Prabowo, Budiman Dianggap Khianati Korban Penculikan 98

Pengamat: PDIP Harus Lakukan Evaluasi Internal Sikapi Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo

Sementara itu, pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan, kasus Budiman Sudjatmiko perlu menjadi evaluasi bagi PDIP.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini