News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Anies: Orang di Medsos Sebut Konoha dan Wakanda, Ini Tanda Demokrasi Tak Sehat

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan saat memberi kuliah kebangsaan di FISIP Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Selasa (29/8/2023). Anies Baswedan menyinggung fenomena-fenomena masyarakat dalam menyampaikan kritikan termasuk soal menyebutnya negara Konoha dan Wakanda di medsos.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menyinggung fenomena-fenomena masyarakat dalam menyampaikan kritikan.

Anies menyebut saat ini orang-orang ketika mengkritisi sesuatu, menyebutnya negara Konoha dan Wakanda di media sosial (medsos).

"Kita saksikan di sosial media banyak sekali yang kalau mau nulis itu nyebutnya Konoha, Wakanda. Apa artinya? Ini menunjukan ada self sensorsip," kata Anies saat memberi kuliah kebangsaan di FISIP Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Selasa (29/8/2023).

Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan saat memberi kuliah kebangsaan di FISIP Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Selasa (29/8/2023). (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

Bahkan, Anies mencontohkan ketika sejumlah pihak mengkritik habis-habisan kota Lahore, Pakistan yang disebut polusi udaranya paling buruk.

"Ini tanda-tanda (demokrasi) yang tidak sehat," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Dia menjelaskan ada dua sistem di dunia, yakni demokratik dan non demokratik.

"Non demokratik pilarnya adalah fear rasa takut, yang demokratik pilarnya adalah trust," ucap Anies.

Baca juga: Anies Baswedan Punya Weton Rabu Kliwon yang Dikenal Sakti dan Langka

Anies menegaskan sistem demokratik mengandalkan keterbukaan, kebebasan dan di bawahnya ada pilar kepercayaan.

"Non demokrasi, dia mengandalkan rasa takut, karena itu perhatikan rezim-rezim otoriter pasti mengandalkan rasa takut untuk menjalankan kekuasaannya, begitu rasa takut itu hilang rezimnya tumbang," ungkapnya.

Karenanya, dia mendorong agar demokrasi yang menimbulkan rasa ketakutan dihilangkan.

"Kebebasan berbicara harus menjadi prioritas yang kita bereskan dalam 24 tahun ke depan, harus," imbuh Anies.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini