News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Beri Sambutan saat Deklarasi Partai Gelora, Prabowo Singgung Aroma Pengkhianatan, Sindir Siapa?

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Bakal Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto saat memberikan sambutan di acara deklarasi dukungan dari Partai Gelora, di Djakarta Theater, Sabtu (2/9/2023). Prabowo menyinggung soal pengkhianatan yang belakangan ini ramai dalam dinamika politik Indonesia.

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto menyinggung soal istilah pengkhianatan yang belakangan ini ramai dalam dinamika politik Indonesia.

Mulanya, Prabowo menceritakan saat dirinya menyetujui ajakan untuk gabung bersama dengan Kabinet Menteri Jokowi usai Pilpres 2019.

Baca juga: PKS Respons Manuver Anies Pilih Cak Imin: Ini Dinamika Politik yang Menguji Kebersamaan

Padahal saat itu, Prabowo baru saja kalah yang kedua kalinya oleh Jokowi di Pilpres. Meski begitu, Prabowo menyebut mendapat tentangan dari pendukungnya.

"Jokowi punya jiwa besar ajak saya. Saya pun ditentang tadinya bergabung," kata Prabowo saat sambutan di agenda deklarasi Partai Gelora di Djakarta Theater, Sabtu (2/9/2023).

Kata Prabowo, dirinya ditentang dan dicap sebagai pengkhianat oleh pendukungnya sendiri.

Pada posisi inilah, Menteri Pertahanan RI itu menyinggung mulai ada pengkhianatan.

"Ditentang saya oleh pengikut-pengikut saya sendiri. Saya dituduh pengkhianat. Memang akhir-akhir ini memang sarat dengan aroma-aroma pengkhianatan," ujar dia.

Menurut dia, kondisi politik seperti saat ini harus dijadikan momen introspeksi setiap stakeholder.

Sebab menurut dia, hanya kebersamaan di antara para pemimpin bangsa, bukan hanya menargetkan suatu jabatan.

Baca juga: Siasat Cak Imin: Bangun Koalisi dengan Prabowo, Kini Malah Jadi Cawapres Anies

"Urusan kecil bisa ditaklukkan kerajaan-kerajaan kita, karena pangeran-pangeran itu sibuk-sibuk rebutan kursi," ujar dia.

Hanya saja, Prabowo tidak menjelaskan secara detail apa maksud dari pengkhianatan yang dimaksudnya itu.

Namun, jika merujuk pada dinamika politik di KIM saat ini, PKB telah menyatakan bakal pamit dan akan mengusung Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dengan Anies Baswedan sebagai pasangan capres-cawapres.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini