TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bendahara Umum DPP NasDem, Ahmad Sahroni mengatakan semua hal bisa terjadi di dalam area lobi politik.
Hal ini buntut dirinya menuding Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal keputusan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang akan dideklarasikan menjadi capres-cawapres berbohong.
"Nah itu yang musti kita luruskan bahwa di dalam area lobi politik semua bisa terjadi," kata Sahroni kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (4/9/2023).
Bahkan, Sahroni mengibaratkan politik dengan orang yang gagal menikah meski sudah mengirimkan undangan.
"Contoh kalau orang mau nikah, undangan sudah disebar tiba-tiba di hari H batal itu kan normal saja, jadi tidak seolah-olah jadi jengkel atau marah, kedua belah pihak pasangan pasti akan resah, kecewa pasti," ungkapnya.
"Tapi kan bukan berarti undangan itu menjadi ketetapan bahwa pernikahan itu akan terjadi resmi tidak. Selama akad nikah belum diucapkan maka tidak ada terjadi pernikahan tersebut, itu," sambungnya.
Sahroni juga menekankan tidak adanya penghianatan dalam deklarasi Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
"Nggak ada (penghianatan), kan normal lah politik kan berbeda pandangan berbeda lobby berproses itu kan berjalan sampai titik daftar capres-cawapres nanti , jadi semua itu masih dinamis. jadi demikian," tuturnya.
Di sisi lain, Sahroni mengatakan Ketum Partai NasDem, Surya Paloh tidak pernah memerintahkan para kadernya hal-hal negatif kepada lawan politiknya.
"Nasdem itu pak Surya, hatinya tidak ada punya jadi penghianat, tidak ada. Saya sebagai kader 10 tahun tidak pernah memerintahkan hal-hal jelek ke kader tidak pernah ada. Tidak pernah pak surya memerintahkan hal-hal negatif untuk lawan politiknya, beliau selalu ikhlas dan legowo apa yang terjadi dalam proses politik," jelasnya.
Baca juga: SBY Curhat, Ada Pihak Pernah Peringatkan untuk Tak Kerja Sama dengan Orang Itu
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengungkapkan bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, sempat menemui dirinya di kediamannya di Cikeas, Bogor, untuk memberitahu terkait deklarasi cawapres.
SBY menyebut, Anies yang datang bersama Tim 8, akan mendeklarasikan cawapres pada awal September 2023.
Adapun pertemuan tersebut, kata SBY, dilakukan pada Jumat (25/8/2023).
"Di ruangan ini, saya duduk di sini, pada 25 Agustus 2023, Pak Anies duduk di sini (menunjukan tempat duduk Anies di depan SBY) dengan didampingi Tim 8. AHY memang tak selalu hadir."