TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjawab permintaan Alissa Wahid.
Ia setuju dengan putri Abdurahman Wahid bahwa tidak membawa atribut Gus Dur untuk kepentingan politik.
Menurut Cak Imin, dirinya sudah tak pernah memakai atribut Gus Dur dalam kampanye sejak 2004 silam.
"Setuju, saya setuju (dengan Alissa Wahid). Kita tidak pernah membawa atribut Gus Dur," terang Cak Imin saat wawancara dengan Rosi dalam tayangan youtube Kompas TV, Jumat (8/9/2023).
Bagi Cak Imin, Gus Dur memiliki makna sendiri.
Ia menyebut, presiden keempat RI itu sebagai guru sekaligus insipirasi.
"Karena kita sudah berjalan. Gus Dur bagi kami dewa, Gus Dur bagi kami wali. Gus Dur bagi kami insipriasi. Tapi kami tidak pernah bawa-bawa Gus Dur dalam kampanye," ungkap dia.
Ia menegaksan, sejak 2004 PKB tidak pernah memampangkan gambar Gus Dur dalam setiap kegiatan
"Setuju sekali, sekarang buktikan saya bawakah gambar Gus Dur?. Sejak 2004 setiap ada gmbar Gus Dur diturunkan sama Yenni," tutur Cak Imin.
Sebelumnya, Putri keempat Gus Dur, Alissa Wahid meminta Cak Imin menyudahi jualan narasi terkait Gus Dur dalam menarik dukungan di Pilpres 2024.
Alissa mengaku kesel, lantaran Ketua Umum PKB itu membangun narasi bahwa ia merupakan korban atas konflik Gus Dur dan Cak Imin.
"Sudahlah hentikan narasi tidak jujur seperti ini. Permintaan saya cuma ini: PKB berhenti membuat narasi bohong tentang konflik #GusDur & Imin. Akui, dulu menyakiti GD. Saya saksi hidup bagaimana dampak hal itu pd kesehatan beliau. Stop jualan #GusDur buat mencari dukungan publik. Toh sudah merasa sukses. Sudah, itu saja!," tulis Alissa di aplikasi X yang dikutip Rabu (6/9/2023).
Alissa menyakini bahwa Cak Imin merupakan perebut PKB dari tangan ayahnya.
Ia mengingat betul apa yang diucapkan Gus Dur dalam konflik tersebut.
"Saya memang tidak pernah terlibat masuk di PKB. Tapi saya jelas mengingat betul ucapan #GusDur LANGSUNG kepada saya : "Imin merebut PKB dan tidak bisa dibiarkan"," tegas Alissa.