TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut bakal Capres Anies Baswedan selalu mencari pembenaran atas pengkhianatannya terhadap Partai Demokrat.
Dijelaskan Herzaky, Anies bahkan dengan mudahnya mencari alasan untuk mendepak Ketua Umum Parta Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kandidat Cawapres.
Hingga pada akhirnya mendeklarasikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi pasangannya di Pilpres 2024.
"Dia mencari pembenaran atas perselingkuhannya, (itu namanya) pengingkaran kesepakatan."
"(Anies) orang yang tidak menghormati kesepakatan, yang tidak jujur, tidak bisa dipercaya," ungkap Herzaki dikutip dari YouTube Tribunnews.com, Sabtu (9/9/2023).
Baca juga: Soal Peluang Demokrat Bentuk Poros Baru, Herzaky: Fokus Koalisi yang Sudah Ada, Ganjar atau Prabowo
Terkait dengan alasan Anies Baswedan memilih Cak Imin karena soal situasi deadlock, Herzaky membantahnya.
Justru, Herzaky menilai hal itu hanyalah alasan untuk mencari pembenaran atas perlakuannya.
"Katanya ada deadlock, deadlock apa? kalau misalnya ada deadlock, tanggal 30 Agustus di Cikeas saya dan petinggi demokrat tidak akan membahas strategi pemenangan Pilpres 2024 agar si mantan ini (Anies Baswedan) bisa ditingkatkan elektabilitasnya, masih ada peluang nggak kita dalam waktu enam bulan ini, nggak ada keadaan deadlock, nggak ada sebenarnya," jelas Herzaky.
Herzaky tegas mengatakan tidak ada deadlock yang akhirnya membuat Demokrat dan Partai NasDem bercerai.
Baca juga: Herzaky Demokrat: Pak Presiden, Selamatkan Anak-anak Kita di Jambore Dunia 2023 Korea Selatan
"Tidak ada deadlock, tidak ada situasi urgensi yang (disebut ada pihak yang) menekan sehingga koalisi ini akan bubar, itu nggak ada."
"Nggak ada (seperti yang) disampaikan oleh Pak Anies, Partai Demokrat buru-buru mendeklarasikan cawapres, tapi (Ketum Partai NasDem) Surya Paloh minta last minutes," jelas Herzaky.
Padahal, deklarasi Anies-Cak Imin kemarin masih jauh dari PIlpres 2024, artinya tidak last minutes.
Herzaky pun menyayangkan seorang Anies Baswedan calon presiden melakukan hal demikian.
"Si mantan ini (Anies Baswedan) mencoba mengkondisikan penghianatannya dengan membuat seakan-akan sudah terjadi deadlock dan ini sangat menyedihkan (menurut saya)," ujar Herzaky.