Pada tahap kedua, Partai Buruh akan melakukan konvensi, satu di antaranya menyebar kuesioner melalui pesan instan WhatsApp untuk memilih satu dari empat nama yang diusulkan dalam rakernas.
Tahap terakhir, ada rapat presidium untuk menentukan nama capres oleh 11 organisasi pendiri pelanjut Partai Buruh.
"Setelah rakernas, nanti masuk di konvensi. Nanti ada panel buruh besar 10 kampus ternama berbagai disiplin ilmu, kemudian ada kuesioner 100.000 sampai 1 juta ke buruh. Kami punya anggota 10 juta, pakai WA cukup, enggak pakai lembaga survei," jelasnya.
"Ditanya dari empat nama ini, Ganjar Pranowo, Said Iqbal, Anies Baswedan, Najwa Shihab, siapa yang mau dipilih," imbuhnya.
Baca juga: KPU Masukkan Dana Pilpres Dua Putaran dalam Penyusunan Anggaran Pemilu 2024
Iqbal memastikan, pihaknya tidak akan berkoalisi dengan partai politik yang mendukung Omnibus Law Cipta Kerja.
Termasuk capres yang didukung melalui koalisi partai tersebut.
Sebagai informasi, Partai Buruh merupakan satu di antara sejumlah parpol lain yang belum menentukan sikap politiknya di Pilpres 2024.
Sejauh ini, parpol yang sudah menentukan sikap politiknya, yakni NasDem-PKB yang mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pasangan di Pilpres 2024.
Kemudian Golkar, Gerindra, Partai Bulan Bintang, dan PAN mendukung Prabowo Subianto untuk bersaing dengan Anies dan Muhaimin Iskandar.
Sementara itu PDIP, PPP, Perindo dan Hanura memutuskan mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Rahmat Fajar Nugraha, Igman Ibrahim, Kompas.com/Fika Nurul Ulya)