Artinya berdasarkan istikharah dan riyadlah yang telah dilakukan oleh para kiai.
Jadi mengenai kalimat 'buminya bagus, tapi langitnya gelap', Cak Imin hanya melanjutkan perkataan dari para kiai.
Kata-kata tersebut disampaikan oleh Cak Imin saat mengungkapkan alasan PKB keluar dari koalisi pendukung Prabowo Subianto.
"Pasangan Amin itu 'kan jalan langit, ya, karena perjodohannya itu oleh para kiai yang sudah melakukan istikharah dan riyadlah," kata Hasanuddin Wahid dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Jadi kalau yang kemarin itu langitnya gelap menurut para kiai-kiai yang melakukan istikharah begitu, jadi bukan bahasanya Cak Imin, Cak Imin hanya menyampaikan apa yang diisyarahkan oleh para kiai dan para sepuh."
"Karena ini 'kan perjodohan langit, kita tinggal mengikuti jalannya langit."
"Berbuat semaksimal mungkin, mengetuk pintu hati dan jiwanya para pemilih di Indonesia," tuturnya.
Baca juga: Soal Isu Duet Prabowo-Ganjar, Waketum Gerindra: PDIP 2 Kali Menang Pemilu, Masa Jadi Cawapres?
Awal Mula
Cak Imin mengatakan kader PKB memiliki tugas dengan istilahnya 'menyambungkan berita langit dan bumi'.
"Nah, hanya orang-orang PKB yang tahu itu, menyambungkan berita langit dengan berita bumi," kata Cak Imin di Posko Nasional Relawan Anies Baswedan, Jalan Buncit Raya, Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (23/9/2023).
Ia menyebut, pihaknya keluar dari koalisi pendukung Prabowo lantaran adanya ketidakcocokan antara langit dan bumi.
Hanya saja, Cak Imin enggan menjelaskan maksud dari 'menyambungkan berita langit dan bumi'.
"Nah saya dengan Pak Prabowo juga gitu, buminya bagus, tapi langitnya gelap. Kira-kira begitu," ujar Cak Imin.
Sementara saat berpasangan dengan Anies, Cak Imin mengaku mendapat restu dari para kiai.