News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Pengamat Sebut Keputusan MK Kabulkan Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres untuk Kepentingan Gibran

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, akan genap berusia 72 tahun pada besok, Selasa (17/10/2023). Pada hari ulang tahun Prabowo besok, beredar kabar adanya deklarasi Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres). MK mengabulkan gugatan terkait usia capres-cawapres dalam perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 pada Senin (16/10/2023). Ini kata pengamat.

TRIBUNNEWS.COM - Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan terkait usia calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) dalam perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 pada Senin (16/10/2023). 

Keputusan tersebut membuat kepala daerah bisa menjadi capres-cawapres 2024 meski belum berusia 40 tahun. 

Alhasil, nama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang sebelumnya digadang-gadang menjadi bakal bacawapres pendamping Prabowo Subianto makin kuat.

Baca juga: Peluang Gibran Jadi Cawapres Prabowo Terbuka usai Putusan MK, Dikabarkan akan Ada Deklarasi Besok

Keputusan MK membuat Gibran memiliki kesempatan untuk maju sebagai cawapres apabila nanti ditunjuk oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk menemani Prabowo.

Menurut Direktur Eksekutif Politika Research & Consulting (PRC), Rio Prayogo, keputusan MK itu memang telah disiapkan untuk kepentingan politik Gibran.

Namun, Rio menegaskan bahwa ini semua perlu ditunggu sampai KIM benar-benar mengumumkan siapakah sosok cawapres dari Prabowo.

"Saya kira keputusan itu memang disiapkan untuk kepentingan politik Gibran sebagai cawapres PS (Prabowo Subianto). Tapi kita tunggu sampai pengumuman siapa figur wakil PS tersebut," kata Rio saat dihubungi Tribunnews.com.

Lantas, Rio menyatakan bahwa secara normatif tentu sah-sah saja Gibran maju sebagai cawapres di Pilpres 2024 mendatang.

Namun secara etis, kata Rio, itu akan melembagakan politik dinasti sebab Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih berkuasa.

Keputusan itu menurutnya juga akan menimbulkan kritik yang tajam dari kelompok civil society atau masyarakat sipil.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah, Rabu (11/10/2023). (KOMPAS.com/Labib Zamani)

"Secara normatif tentu sah-sah saja GRR (Gibran Rakabuming Raka) jadi cawapres, tapi secara etis ini akan melembagakan politik dinasti sebab ayahnya masih berkuasa sebagai presiden saat ini," sambung Rio.

"Selain akan memunculkan kritik tajam dari kelompok civil society pasti juga ini akan merugikan PDIP yang notabene adalah partai Jokowi."

"Tapi kita lihat apa benar GRR akan jadi cawapres PS," terangnya.

Segera Deklarasi?

Sementara itu, politikus PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Yevri Sitorus, mengaku mendengar kabar akan adanya deklarasi pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai bacapres dan bacawapres pada Selasa (17/10/2023).

"Kemungkinan besar besok deklarasi. Kan kabarnya begitu," kata Deddy saat dihubungi, Senin (16/10/2023).

Menurutnya, pada pukul 16.00 WIB tadi para elite partai politik (parpol) pendukung Prabowo menggelar pertemuan di Jakarta.

"Hari ini kan mereka dari tadi siang mereka kan sudah berkumpul, jam 4 ini mereka rapat," ujar Deddy.

Deddy menyebut rencana deklarasi itu dilakukan bertepatan dengan orang yang merayakan ulang tahun.

"Kabarnya sih begitu sambil ada yang ulang tahun. Tapi ya kita tunggu saja lah kan itu kan informasi, terbukti atau engga kita lihat saja," ucapnya.

PDIP Masih Percaya Gibran

Meski peluang Gibran untuk maju sebagai cawapres dan menyebrang ke kubu Prabowo menguat, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengaku masih berpikiran positif dengan sang Wali Kota Solo itu.

Menurut Rudy, kesetiaan Gibran kepada PDIP masih 100 persen, dan dirinya tak pernah berpikiran negatif kepada putra sulung Presiden Jokowi itu.

"Yang bisa menilai seperti itu kan orang tho, saya selalu sampaikan saya selalu berpikiran positif terhadap Mas Wali dan Mas Wakil karena beliau sebagai anggota partai yang mendapat tugas sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Gitu aja, nggak pernah mikir yang macem-macem kok," tutur Rudy dikutip dari TribunSolo.com.

"Kan aku wes ngomong, saya tidak pernah berpikir negatif. Kesetiaan Mas Wali terhadap PDIP 100 persen masihan, tidak pernah saya berpikir yang negatif ," ujarnya.

(Tribunnews.com/Deni/Fersianus Waku)(TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini