TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) kembali meramaikan bursa kandidat calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024.
RK sendiri dikabarkan lagi menghabiskan waktunya menemani sang putri Camilia Laetitia Azzahra yang meneruskan pendidikannya di Inggris, dan baru pulang ke tanah air akhir pekan lalu.
Dalam sejumlah hasil survei publik, nama RK terbukti kerap memuncaki rating keterpilihan atau elektabilitas dibandingkan nama lain di bursa kandidat cawapres seperti Sandiaga Uno, Erick Thohir hingga AHY.
Bahkan dalam beberapa simulasi jika disandingkan dengan kandidat capres yang ada, nama RK yang merupakan kader Partai Golkar tetap tertinggi.
Misalnya dari survei lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada September 2023, di mana simulasi pasangan Ganjar Pranowo (GP)-RK meraih elektabilitas 35,4 persen, tertinggi dibandingkan simulasi pasangan lain seperti Prabowo Subianto-Erick Thohir (31,7%) dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (16,5%).
Peneliti SMRC Saidiman Ahmad menilai peluang keterpilihan RK untuk mendampingi bakal capres yang ada, khususnya Ganjar Pranowo.
Baca juga: Politisi Golkar Sebut Ridwan Kamil Pada Posisi Menunggu Pinangan untuk Jadi Cawapres
Dirinya melihat hal itu dimungkinkan jika diizinkan mewakili Partai Golkar dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto tidak dipilih oleh Prabowo Subianto sebagai cawapres.
Sebagaimana diketahui, Partai Golkar bergabung di Koalisi Indonesia Maju bersama Partai Gerindra, PAN, PBB dan Partai Gelora.
“Menurut saya peluang RK masih ada, terutama untuk mendampingi Ganjar Pranowo. Menjadi lebih kuat jika Prabowo, misalnya, tidak mengambil Airlangga sebagai pendamping. Artinya Golkar masih bisa masuk gelanggang Cawapres melalui RK di poros Ganjar," kata Saidiman Ahmad dalam keterangannya, Selasa (17/10/2023).
Baca juga: SMRC: Mahfud MD dan Ridwan Kamil Bisa Dongkrak Elektabilitas Ganjar di Jatim
Menurut Saidiman, RK memiliki basis dukungan elektoral yang kuat di Jawa Barat, sehingga mampu menambal kelemahan Ganjar di Tanah Pasundan itu.
Atau paling tidak, memperkuat elektabilitas di provinsi dengan DPT terbesar pada Pemilu 2024, yakni sekitar 35,7 juta orang.
Sementara terkait Airlangga yang dimajukan Partai Golkar ke bursa cawapres, Saidiman menyebut adanya preseden ketika pilihan atau keputusan lembaga berbeda dengan pilihan elitnya.
“RK penting untuk Ganjar karena dia memiliki basis pendukung yang berbeda. Soal ada Airlangga, Golkar punya preseden di mana ada elitnya yang maju berbeda dengan keputusan partai. Bisa saja itu terjadi. Dan menjadi lebih besar kemungkinannya jika Prabowo tidak mengambil Airlangga sebagai Cawapres," kata Saidiman.