TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair), Airlangga Pribadi, membagikan pandangannya soal deklarasi Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres).
Keputusan soal bacawapres pendamping Ganjar telah diumumkan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Airlangga berpendapat, tampaknya Mahfud MD sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh partai pengusung Ganjar Pranowo, yaitu seorang tokoh nasionalis-religius.
Baca juga: Momen Mahfud MD Foto Bersama Ganjar Pranowo, Prananda Prabowo hingga Hasto Usai Deklarasi
Sebab, pria yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) itu memiliki latar belakang sebagai santri.
"Kemudian kalau kita lihat selama ini, sepertinya partai koalisi pengusung Pak Ganjar Pranowo ini melihat bahwa kriteria dari Pak Mahfud MD itu sepertinya sejalan dan bisa lebih pas dengan Pak Ganjar Pranowo di sini," tutur Airlangga Pribadi dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Di mana kemudian kita lihat bahwa pertama Pak Mahfud MD ini kemudian sejalan dengan representasi nasionalis-religius. Dia berlatar belakang sebagai santri," jelas.
Lantas Airlangga menambahkan bahwa Mahfud memiliki reputasi yang baik di publik. Ia dianggap sebagai sosok yang memiliki integritas yang cukup kuat.
Publik, kata Airlangga, sepertinya juga menilai pria berusia 66 tahun itu berani dalam menegakkan supremasi hukum yang adil.
"Kedua, beliau juga banyak dikenal, umum mengenal, publik mengenal, Pak Mahfud MD itu sebagai sosok yang memiliki integritas yang cukup kuat dan berani untuk menegakkan supremasi hukum yang fair, yang adil," jelas Airlangga.
Selain itu, pengalaman Mahfud juga menjadi keunggulan tersendiri. Di mana dirinya pernah mengemban amanah di berbagai jabatan publik, baik di level eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
"Ketiga, jika ditelusuri jejak langkah Pak Mahfud MD ini, kita bisa menyaksikan bahwa beliau cukup lengkap dalam posisi di pemerintahan. Dalam jabatan-jabatan publik, baik di level eksekutif, legislatif, dan yudikatif," terang Airlangga
Ketiga hal itu, menurut Airlangga, menjadi komposisi yang sejalan dengan apa yang diinginkan oleh partai pengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Tampaknya, dengan berbagai latar belakang itu, Mahfud dinilai oleh partai koalisi sebagai sosok yang mampu melengkapi Ganjar.
"Dan juga kemudian, dari berbagai macam hal tersebut, maka kemudian sepertinya diambil kesimpulan bahwa Pak Mahfud ini sejalan dengan komposisi pasangan yang hendak ditampilkan oleh partai pengusung Pak Ganjar Pranowo," sambung Airlangga.
"Di mana kemudian, sepertinya Pak Mahfud MD ini melengkapi sosok dari Ganjar Pranowo sebagai figur yang memiliki hubungan kerakyatan yang cukup kuat," terangnya.
Kata Megawati
Pendapat Airlangga Pribadi tak jauh berbeda dengan alasan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, ketika memutuskan memilih Mahfud MD sebagai bacawapres.
Melalui pidatonya, Megawati mengatakan Mahfud bukanlah sosok asing baginya karena keduanya pernah bekerja sama di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Jadi saya sangat bisa mengerti dari cara berpikir jalan pikirannya," kata Megawati, Rabu (18/10/2023).
Megawati lantas menyebut Mahfud sebagai paket lengkap karena memiliki pengalaman di legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
"Prof Mahfud juga dikenal rakyat sebagai pendekar hukum dan pembela wong cilik," beber Megawati.
Segera Daftar ke KPU
Setelah pengumuman cawapres, Ganjar disebutkan akan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari pertama pendaftaran capres cawapres dibuka.
Pendaftaran Ganjar tersebut dilakukan setelah pendaftaran capres cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada pukul 08.00 WIB.
KPU pun sudah menerima surat pemberitahuan resmi dari gabungan partai politik peserta pemilu yang mengusung Ganjar.
"Iya benar, sudah diterima. (Mendaftar) Kamis 19 Oktober, jam 11," ujar Idham saat dikonfirmasi, Rabu (18/9/2023).
Seperti diketahui, pendaftaran capres-cawapres Pemilu 2024 telah disepakati bakal dibuka dari 19-25 Oktober 2023.
Kesepakatan ini diketok lewat hasil rapat Komisi II DPR RI dengan Kemendagri, KPU, Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Pendaftaran capres cawapres akan dibuka pada 19 Oktober dan ditutup pada 25 Oktober 2024.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari mengatakan jadwal waktu pendaftaran untuk tanggal 19-24 Oktober akan dibuka pada jam kerja pukul 08.00-16.00 WIB.
Sedangkan untuk hari terakhir atau 25 Oktober 2024, pendaftaran pasangan capres-cawapres akan ditutup oleh KPU lebih malam pada pukul 23.59 WIB.
(Tribunnews.com/Deni/Erik S/Rifqah)